Peran Sains dan Teknologi dalam Membangun Kualitas Generasi Islam

- 2 Mei 2022, 07:25 WIB
Ilustrasi Sains Islam
Ilustrasi Sains Islam /pixabay.com/john1cse

Ada berbagai macam persoalan yang dihadapi negeri muslim saat ini, terkait dengan sains dan teknologi yaitu : mereka tidak memiliki kemandirian, sebagian besar teknologi yang mereka gunakan didatangkan dari luar dengan segala persoalannya, Sumber Daya Riset mereka kurang produktif atau kurang termanfaatkan. Kalaupun ada sains dan teknologi yang dibuat oleh mereka, sains dan teknologi tersebut belum khas, bahkan belum banyak sesuai dengan karakter dan kebutuhan mereka.

Dari persoalan tersebut, tampak bahwa kita sebagai generasi islam membutuhkan suatu dorongan baru agar bisa ikut berperan dan menunjukkan eksistensinya mengenai persoalan kemandirian, sumber daya riset, dan paradigma riset islam dapat menjadi arus utama sains dan teknologi di dunia islam. Dengan demikian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran sains dan teknologi dalam meningkatkan kualitas generasi islam membangun negara maju yang berperadaban tinggi.

PEMBAHASAN

Sains secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala fenomena yang ada di alam beserta isinya. Sedangkan teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik. Sains dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada.

Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa sejak dahulu ilmuwan-ilmuwan muslim telah ikut berkontribusi dan berperan penting dalam dunia sains dan teknologi. Bahkan nama mereka terkenal di barat karena intelektual dan penemuan-penemuannya yang menakjubkan. Sebagai generasi muslim saat ini, maka seharusnya kita mencoba bercermin dan meniru hal-hal besar yang telah dilakukan para ilmuwan muslim terdahulu. Sepatutnya generasi muslim saat ini mengaca kepada para ilmuwan muslim terdahulu yang telah menorehkan karya besar mereka sehingga islam bisa maju di tengah peradaban manusia yang semakin berkembang.

Jika dilihat, negara kita Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam nya. Itulah yang menyebabkan bangsa lain iri dan ingin merebut kekayaan alam yang negara kita punya. Kita kaya akan sumber daya alam, tetapi mengapa negara kita masih dikatakan negara berkembang? Kita lupa bahwa yang lebih perlu dibenahi ialah sumber daya manusianya. Percuma, kalau sumber daya alam di negara kita melimpah ruah, tetapi manusia nya tidak bisa memanfaatkan kekayaan alam yang ia punya. Kurangnya penekanan terhadap pendidikan agaknya yang membuat negeri kita mudah dijajah, dan walaupun sudah bebas dari penjajah sejak 74 tahun yang lalu, negara kita masih dalam tahap berkembang, dalam artian belum bisa dikatakan maju. Jika salah satu faktor yang menyebabkan negara kita belum maju ialah masalah pendidikan, maka seharusnya sistem pendidikan di negara kita perlu dibenahi. Kita mungkin lupa bahwa yang akan memimpin negara Indonesia di masa depan adalah pemuda di masa sekarang.

Negara Indonesia mayoritas masyarakatnya beragama islam. Untuk itu, Imtaq dan Iptek yang dimiliki generasi muslim saat ini haruslah seimbang tidak berat sebelah. Generasi muslim harus melakukan perubahan mulai dari sekarang, karena pemuda muslim saat ini ialah yang akan menjaga Islam di masa akan datang. Oleh karena itu, pemuda saat ini tidak cukup hanya dibekali dengan penguasaan dasar-dasar agama saja, atau hanya penguasaan ilmu umum seperti sains, tapi pemuda Islam saat ini harus menguasai kedua bidang tersebut. Jika pemuda hanya menguasai bidang agama, maka kaum non muslim akan meremehkan islam karena tidak maju di bidang teknologi. Jika pemuda hanya menguasai pengetahuan sains dan teknologi, maka benar negara Islam akan maju tetapi pondasi iman dan agama mereka akan runtuh karena kurangnya penguasaan dasar-dasar agama Islam.

Maka diperlukan penguasaan kedua-duanya yaitu landasan iman taqwa dan ilmu pengetahuan teknologi, agar pondasi agama Islam mereka tetap kuat dan tidak mudah luntur seiring dengan perkembangan zaman, serta negara Islam tidak tertinggal ke belakang dan bisa maju karena adanya pengembangan teknologi. Dengan itu, kaum non muslim khususnya negeri-negeri Eropa yang terlebih dahulu telah maju peradabannya karena kemajuan teknologi dan sumber daya manusianya tidak lagi meremehkan dan menganggap kaum muslim lemah dan bodoh, karena rata-rata negara-negara kaum muslim ialah negara yang masih berkembang. Dalam artian tertinggal ke belakang dan belum bisa melampaui negara-negara kaum non muslim yang sudah maju peradabannya.

KESIMPULAN

Sains dan teknologi merupakan khazanah Islam yang tidak boleh diabaikan perkembangannya. Umat Islam umumnya dan generasi Islam khususnya, harus senantiasa ikut berkontribusi dalam pengembangan teknologi dengan tidak mengabaikan dan mengesampingkan bidang sains, karena mengelola alam semesta juga termasuk bagian dari tugas kekhalifahan yang telah diberikan Allah SWT., kepada manusia di muka bumi ini.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x