Bijih Nikel yang Melimpah Di Indonesia Diinvestasikan Dengan Menggunakan Basis Teknologi Hidrometalurgi

- 7 Juli 2021, 17:00 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Pulau Obi untuk meresmikan pembangunan smelter nikel.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Pulau Obi untuk meresmikan pembangunan smelter nikel. /Twitter.com/@bkpm

WARTA LOMBOK - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia berkunjung ke Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara bersama Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.

Kunjungan Bahlil Lahadalia bersama Luhut Binsar Pandjaitan ke Pulau Obi yakni untuk peresmian smelter nikel High Pressure Acid Leaching (HPAL).

Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara menjadi lokasi untuk pelaksanaan investasi pengolahan bijih nikel oleh pemerintah.

Baca Juga: Sambut Hari Raya Idul Adha, Bertrand Antolin Salurkan Wakaf Al-Quran dan Ajak Berqurban

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Investasi @bkpm pada 6 Juli 2021, pengolahan bijih nikel HPAL dilakukan dengan basis teknologi hidrometalurgi.

Pengolahan nikel HPAL memanfaatkan bijih nikel dengan menggunakan kadar yang lebih rendah, dan salah satu yang jumlahnya melimpah.

Pengolahan nikel HPAL menjadi bagian dari optimasi atau peningkatan nilai tambah sumberdaya mineral Indonesia.

Potensi sumberdaya mineral yang berlimpah dimiliki oleh Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Pulau Obi, Halmahera Selatan tersebut.

Baca Juga: Berbagai Negara Tidak Gunakan Ivermectin Untuk Pengobatan Covid-19, Profesor Zubairi: Belum Ada Bukti Ilmiah

Halaman:

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @bkpm


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x