WARTA LOMBOK – Konsep pariwisata berkelanjutan menjadikan wisatawan bertanggung jawab dengan kawasan wisata yang seperti rumah sendiri.
Konsep pariwisata berkelanjutan memanfaatkan potensi wisata dan juga fokus pada konservasi potensi wisata, baik alam, budaya, maupun manusia.
Konsep berwisata pada pariwisata berkelanjutan memperhatikan dampak lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi bagi masyarakat lokal dan wisatawan.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno Apresiasi Desa Wisata Semilir Mampu Buka Lapangan Kerja
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif @Kemenparekraf pada 10 April 2021, pariwisata berkelanjutan digalakkan oleh berbagai pihak.
Dengan menggalakkan pariwisata berkelanjutan, diharapkan hal tersebut dapat menjadi tren berwisata untuk masa mendatang.
Konsep pariwisata berkelanjutan yaitu dengan tidak mengambil apa-apa selain gambar, tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki, dan tidak membunuh apapun selain waktu.
Terdapat beberapa lokasi wisata yang sudah mengembangkan konsep tersebut di Indonesia, diantaranya yaitu wisata di Labuan Bajo, Bali, dan Yogyakarta.
Penerapan pariwisata berkelanjutan di Indonesia memiliki prinsip untuk memberdayakan masyarakat, dan melestarikan alam.