Network
WARTA LOMBOK – Program Studi (Prodi) Tadris Fisika UIN Mataram sukses menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penyusunan Modul Praktikum Berbasis WEB dan Publikasi Ilmiah” berlangsung selama 2 hari, 22-23 Juni 2022.
Kegiatan FGD yang diadakan Prodi Tadris Fisika ini menghadirkan pemateri yang luar biasa yaitu Dr. Adam Malik, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika dan Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si sebagai anggota peneliti UIN Sunan Gunung Djati.
Acara yang diadakan secara offline di gedung Laboratorium Terpadu UIN Mataram ini dihadiri oleh semua dosen Prodi Tadris Fisika, Bale Belajar, Perwakilan dosen dari Prodi rumpun MIPA UIN Mataram, perwakilan dosen dari UNU NTB dan perwakilan mahasiswa Prodi Tadris Fisika sebagaimana yang dikutip wartalombok.com dalam postingan yang diunggah akun facebook Tadris Fisika Uinma dan Lalu Usman Ali pada Selasa, 22 Juni 2022.
Kegiatan FGD disambut langsung oleh Ketua Prodi Tadris Fisika Lalu Ahmad Didik Meiliyadi, MS yang diwakili oleh Dr. Bahtiar Simimbora, M.Pd. Si selaku Dosen Senior Prodi Tadris Fisika.
Dalam sambutannya, Dr. Bahtiar Simimbora, M.Pd. Si mengucapkan terima kasih kepada para peneliti dari UIN Sunan Gunung Djati yang sudah menyempatkan diri untuk hadir di UIN Mataram
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa pada tahun 2019 Prodi Tadris Fisika ini sudah diakreditasi namun memang terjadi penurunan akibat bencana gempa bumi yang terjadi.
“Akhirnya dengan berjalannya waktu, kami diakreditasi pada tahun 2019. Pada tahun ini kami sadari dan maklumi karena jumlah dosen yang terbatas. Pada saat itu fasilitas dan banyak bencana yang terjadi seperti gempa bumi besar-besaran. Sehingga membawa dampak yang tidak terlalu baik bagi Program Studi Tadris Fisika, sehingga nilai akreditasi itu cukup jatuh,” ucap Dr. Bahtiar Simimbora, M.Pd. Si .
“Tapi kami dengan kekurangan itu, mulai bangkit. Maka dari itu, harapan kami mungkin ada pengalaman yang banyak dari pemateri yang bisa dibagikan kepada kami khususnya bagi mahasiswa Prodi Tadris Fisika,” ucap Dr. Bahtiar Simimbora, M.Pd. Si
Kegiatan ini selanjutnya diambil alih oleh moderator Muhammad Zohri, M.Pd dan dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si
“Sebagai akademisi kita harus berpositif dan optimis dalam menjalankan kesulitas belajar yang dihadapi di setiap kesempatan, kita akan selalu melihat kesempatan di setiap kesulitan,” ucap Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si.
Baca Juga: HMPS Tadris Fisika Sukses Adakan Webinar Nasional Bertema Blue Print Kepemimpinan
Tetaplah fokus dan jadikan suatu kegagalan menjadi ajang keberhasilan, jangan anggap kegagalan sebagai suatu hambatan.
“Jangan putus asa, nikmati saja kehidupan dan fokus. Ingat jadikan kegagalan sebagai tangga-tangga sehingga nanti menjadi seseorang yang sukses,“ ucap Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si
Ia mengatakan bahwa membuat artikel ternyata tidak sesulit menyelesaikan tesis atau disertasi. Nyatanya lebih sulit menyelesaikan tesis atau disertasi dibandingkan hanya menulis beberapa artikel.
Baca Juga: Patut Dipertahankan dan Bangga, Pacarmu Tergolong Setia jika Punya Prinsip seperti ini
Itulah pentingnya kolaborasi dan silaturrahmi dengan UIN Mataram dalam pengembangan karya ilmiah.
“Dalam klasifikasi karya ilmiah, tentunya kita ingin dan mampu untuk mencapai keberhasilan dan menjadi guru besar,” ucap Dr. Muhammad Minan Chusni, M.Pd.Si.
Pemateri kedua disampaikan oleh Ketua Prodi Pendidikan Fisika Dr. Adam Malik, M.Pd. Dalam pemaparannya, Ia membahas tentang penyusunan praktikum dan pembelajaran fisika di sekolah atau madrasah.
Masih banyak yang beranggapan bahwa fisika itu menakutkan dan bersifat sistematis saja.
Baca Juga: Musik dan Tari, Membantu Perkembangan Fisik Motorik Serta Perkembangan Seni Anak
“Saya beberapa kali masih menganggap bahwa fisika itu sulit, fisika itu adalah materi yang menakutkan. Karena yang saya perhatikan fisika itu akan dianggap sebagai samadengan matematis, tapi itu mohon untuk dihindari. Namun sebenarnya, fisika itu asik dan bukan matematis,” ucap Dr. Adam yang juga Ketua Prodi Pendidikan Fisika Sunan Gunung Djati Bandung.
Bagaimana pembelajaran fisika itu bisa memberikan makna pada peserta didik, sehingga ketika belajar fisika, mahasiswa dapat mengamalkan dan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh.
“Oleh karena itu, kita sebagai pendidik tentunya jangan lepas dari kegiatan penomena alam. Karena semua kegiatan dari saat tidur sampai bangun kembali termasuk dalam ilmu fisika,” ucap Dr. Adam Malik, M.Pd
Ia juga mengatakan bahwa pembelajarn di laboratorium dengan pembelajaran di kelas harus disamakan.
“Sekarang pembelajaran di kelas itu samadengan pembelajaran di laboratorium, artinya tujuan pembelajaran yang ingin di capai oleh peserta didik sama saja, jadi sekarang semuanya sudah diintegrasi,” ucap Dr. Adam Malik, M.Pd
Acara ini ditutup dengan kenangan dan piagam kepada narasumber dari UIN Sunan Gunung Djati. Kemudian dilanjutkan pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak Ilham dan diakhiri dengan sesi foto bersama.***
