WARTA LOMBOK - Puluhan Ibu-ibu bersama dengan suaminya menyimak dengan sangat seksama materi parenting tentang pentingnya pendidikan anak.
Mereka adalah orang tua yang sudah puluhan tahun tinggal dan bekerja di Malaysia. Ada yang ikut suami, ada juga yang berjodoh di tanah rantau.
Baca Juga: FTK UIN Mataram Mengadakan Tiga Program Internasional ke UPSI Malaysia
Di sebuah ruko ukuran 6x3 meter, anak-anak mereka seminggu terakhir mulai beraktivitas di sebuah wadah sanggar Muallim (sekolah non formal) yang diinisiasi oleh dosen Indonesia di UPSI beserta mahasiswa Indonesia yang studi di sana, tentu dengan dukungan dari pihak KBRI.
Para orang tua merasa terharu karena apa yang diimpikan selama ini agar anak-anaknya mendapat pendidikan sebagaimana anak yang lain mulai ada harapan.
Berdirinya sanggar ini menjadi angin segar sekaligus secercah harapan bagi para orang tua. Bisa dibayangkan, banyak di antara mereka yang harus menanggung resiko administrasi yang berdampak kepada masa depan anak-anaknya karena ketidaklengkapan dokumen kependudukan mereka.
Bagaimanapun juga, pendidikan anak-anaknya harus diselamatkan. Itulah kenapa, kehadiran sanggar ini disambut dengan sangat baik oleh para orang tua.