Ujian Nasional (UN) Diganti Asesmen Nasional, Agar Mengurangi Beban dan Stres Siswa dan Orang Tua

- 11 Oktober 2020, 20:39 WIB
Ilustrasi Sedang Melaksanakan Ujian Nasional
Ilustrasi Sedang Melaksanakan Ujian Nasional /pixabay.com

“Asesmen nasional ini terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan pengandaran.pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel "UN Resmi Dihilangkan, Nadiem Makarim Sebut Tak Perlu Bimbel Lagi Untuk Asesmen Nasional".

Baca Juga: Ingin Tahu, Belanjakan Itu Warisan Budaya Gumi Lombok Lo

Nadiem menjelaskan jika AKM dirancang untuk mengukur pencapaian belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.

Nadiem menjelaskan jika AKM dirancang untuk mengukur pencapaian belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.

Melalui AKM murid harus bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat terlepas dari bidang pekerjaan atau kariernya di masa depan sehingga nantinya murid akan mampu berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan angka.

Baca Juga: Kepentingan Politik Kepala Daerah dibalik Dukungan Penolakan UU Cipta Kerja.

“Jadinya kemampuan literasi dan numerasi adalah kemampuan yang akan berdampak kepada semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari oleh murid-murid kita,” tuturnya.

Sementara survei karakter dirancang untuk mengukur pencapaian murid dari segi belajar sosial emosional yang akan menghasilkan Profil Pelajar Pancasila.

“Survei karakter ini terdiri dari enam indikator utama yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa serta berakhlak mulia, kebhinekaan global, kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreativitas,” ujarnya.

Halaman:

Editor: LU Ali

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x