Berdasarkan hasil survey, terhadap keterlaksanaan sesuai pedoman tekhnis, 92,9 % responden menjawab pelaksanan asesmen sesuai pedoman tekhnis, 6,4 % menyatakan kurang sesuai pedoman tekhnis dan 0,7% memberikan jawaban tidak sesuai pedoman tekhnis.
Pada variabel kesesuain materi dan jabatan orang yang diasesmen (asesi), 92,2 responden menyatakan sesuai, 7,3 menyatakan kurang sesuai dan 0,6 responden menyatakan tidak sesuai.
Pada variabel kontruksi soal, 81,7% responden menyatakan sesuai dengan kaidah dan content, 17,6 % menyatakan kurang sesuai dan 0,5 % menyatakan tidak sesuai. Pada variabel tekhnis yang meliputi jaringan, server dan sistem 77% respondnen menyatakan tidak ada masalah tekhnis tetapi 23% responden menyatakan terjadi masalah tekhnis.
Baca Juga: Asesmen Bagi Guru, Kepala Madrasah dan Pengawas di Mulai Hari Ini, MTs N 2 Loteng Tampung 175 Orang
Artinya pada beberapa aspek perlu menjadi catatan dan perbaikan dikemudian hari.
Responden juga banyak yang memberikan masukan dan catatan tentang kualitas soal, seperti salah ketik, angka dan gambar yang tidak jelas, soal diulang-ulang dan beberapa rumusan soal yang dianggap tidak jelas atau ambigu.
Ketua IGMA Provinsi NTB Dr. Lalu Sirajul Hadi,M.Pd menagatakan bahwa, pelaksaan asesmen yang serupa pada tahun-tahun yang akan datang persiapannya harus lebih baik lagi dari sekarang.
"Jika kita ingin mendapatkan hasil yang baik dari sebuah proses asesmen maka instrumen atau alat digunakan harus baik, validitas dan reliabilitasnya," tegas Ketua IGMA NTB.
Tidak boleh ada rumusan soal yang tidak jelas, soal yang ambigu, soal memiliki frase ganda, tidak ada konteksnya dengan muatan dan tujuan asesmen, salah ketik dan soal yang diulang-ulang, ke depan ini tidak boleh terjadi ungkapnya.
Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah untuk 1,6 Juta Guru Honorer, Masing-Masing Mendapatkan Rp1,8 Juta