WARTA LOMBOK - Masyarakat Lombok memiliki tradisi tersendiri bahkan unik menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Pada H-1 datangnya bulan Ramadhan, oleh masyarakat Lombok menyebutnya sebagai Tradisi Penampahan.
Tradisi tersebut ditandai dengan prosesi mandi safar atau mandi besar atau mandi junub. Ini sebagai perantara untuk membersihkan diri baik secara lahir maupun batin.
Dalam tradisi ini masyarakat Lombok juga menyebutnya “Bebersinan”. Terdapat beragam versi dari warga yang melakukan hal ini. Sebagian warga juga melakukan prosesi mandi di rumah mereka masing-masing.
Baca Juga: Sebanyak 52 Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Aikmel Menerima Suntikan Vaksin Tahap Kedua
Baca Juga: Menanti Nakhoda Baru Desa Montong Betok
Sebagian warga memilih mandi besar di danau atau sendang sebagaimana banyak dijumpai di sejumlah air terjun terkenal di Lombok seperti Air Terjun Kembang Kuning (Otak Kokok), Air Terjun Sendang Gile di Lombok Utara atau di Taman Raja Kolam Air Awet Muda, Narmada, hingga di pemandian Sesaot Lombok Barat.
“Ada juga warga Lombok yang melakukan prosesi penampahan ini dengan mandi di pantai baru, membilasnya dengan air tawar. Mandi di pantai diyakini sebagai cara untuk meluruhkan segala jenis kesalahan dan dosa,” kata Budayawan Lombok L Sahnan.
Menurutnya, laut lepas nan luas juga dipercaya bisa menghanyutkan semua keburukan yang ada dalam diri seseorang.
Setelah mandi di pantai, mereka akan melanjutkan dengan mandi dengan air tawar. Tujuannya untuk mensucikan diri sebelum masuk ke bulan Ramadhan.