Strata Sosial dan Gelar pada Masyarakat Sasak Lombok

- 22 Februari 2024, 12:46 WIB
Ilustrasi pelaut Sasak Sumber
Ilustrasi pelaut Sasak Sumber /facebook @Fathinzia,Oaan282/

WARTA LOMBOK - Pada masa Kerajaan strata sosial di Lombok pada dasarnya sama dengan daerah lainnya di Indonesia seperti jawa atau bali lapisan sosial pada Masyarakat tradisional itu

Setidaknya akan membentuk 3 atau 4 lapisan Masyarakat di mulai dari golongan Raja , Bangsawan atau  ningrat dan yang terakhir Masyarakat biasa.

Masing-masing golongan dalam strata sosial ini memiliki peran dan fungsi yang berbeda dan untuk mengidentifikasi dirinya seringkali masing-masing golongan memiliki gelar dan sebutan yang berbeda-beda.

Baca Juga: K-drama Disney+ yang Akan Dirilis Tahun 2024: Update Terbaru

Sahabat Warta Lombok pasti belum tau kan bagaimana strata sosial yang ada pada Masyarakat sasak di Lombok..? oleh karena itu mari kita sama-sama baca dan simak agar kita semua mengetahuinya.

Dalam buku SASAKSCH ADATRECHT   yang di tulis oleh Theodoor Nieuwenhuijen pada tahun 1932, terdapat 3 lapisan pada strata sosial Masyarakat Sasak  antara lain :

1. PREDATU DAN PRERADEN.

Predatu adalah kelompok inti dari keluarga raja , mereka ini hidup dan tinggal di istana.
Golongan inilah yang berhak meyandang gelar datu atau pemban.

Baca Juga: Update Real Count KPU: Persaingan Ketat di DPD RI Dapil NTB, 2 Petahana Terancam

Seorang laki-laki dari golongan ini memakai gelar datu dan Nene bini untuk Perempuan, saat predatu sudah tidak ada maka golongan ini di gantikan oleh Preraden, dalam preraden gelar untuk laki-laki bergelar “raden” sedangkan di Perempuan di sebut “raden bini”.

Jika belum menikah bagi yang laki-laki di sebut raden Noena  dan Dinde untuk putri. Panggilan untu laki-laki yang sudah menikah dan belum mempunyai anak di sebut Raden penganten, dan Dinde penganten untuk Perempuan.

Anak putri dari seorang datu atau predatu jika menikah dengan seorang Raden atau preraden maka anaknya di panggil “DENEQ”. Gelar Deneq setingkat lebuh tinggi dari raden.

Baca Juga: Uhuy! Berikut Rincian Gaji Dan Tunjangan Komeng Jika Menang Jadi Anggota DPD RI

2. PERWANGSA ATAU PERMENAK

Ini adalah kelompok bangsawan golongan menengah ,kelompok ini adalah milik para Mamiq dan Bapak. Anak laki-laki seorang Mamiq berhak menyandang gelar “ Lalu” dan “Baiq” untuk Putri. Sedangkan untuk bapak untuk putranya di panggil “ Loeq” dan yang putri di panggil “ La”.

Dengung dan Jero juga masuk dalam kelompok perwangsa ini namun dengung dan jero dianggap rendah. Gelar jero sendiri adalah  gelar pemberian dari bangsawan Bali.

3. PANJAK ATAU SEPANGAN.

Ini adalah lapisan terendah dalam strata sosial Masyarakat  sasak. Mereka ini adalah kelompok yang secara kepemilikan tidak mempunyai apa-apa termasuk tanah, golongan ini bekerja pada tuannya tanpa mendapatkan imbalan apapun.

Baca Juga: Penting! Katagori Honorer ini Tidak Bisa Diangkat Jadi PPPK, Coba di Cek

Inilah strata sosial Masyarakat sasak di Lombok yang di klarifikasi oleh Theodoor Nieuwenhuijen dengan bukunya SASAKSCH ADATRECHT.***

Editor: SwandY

Sumber: BUKU SASAKS CH ADATRECHT.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x