Simak Bagaimana Cara Satelit Dapat Mengetahui Keadaan Cuaca di Muka Bumi

9 Maret 2021, 05:20 WIB
Satelit cuaca mampu melihat bumi dari berbagai sudut pandang. /pixabay.com/WikiImages

 

WARTA LOMBOK - Satelit cuaca melihat bumi dengan banyak cara. Jauh di atas permukaan bumi, instrumen pada satelit menangkap radiasi. 

Radiasi yang ditangkap adalah radiasi yang tampak, radiasi inframerah, dan mikrogelombang dari bumi. 

Satelit mampu memberikan gambar visual bumi, dan mampu mengindera suhu di bumi, permukaan laut, tingkat atmosfer, dan mengukur angin di atas samudera, hingga kelembaban atmosfer. 

 Baca Juga: Perkuat Kualitas Jurnalisme 162 Media Group, PRMN Bersama PWI Pusat Susun Modul Uji Kompetensi Wartawan

Satelit Geostasioner berada 35.900 km di atas khatulistiwa. Satelit mengitari bumi dengan kecepatan yang sama dengan putaran bumi. 

Dikutip wartalombok.com dari Ensiklopedia Hamparan Dunia Ilmu Time-Life pada 8 Maret 2021, kecepatan satelit mengitari bumi berguna agar satelit tetap berada pada posisi yang sama di atas permukaan bumi. 

Sehingga satelit bisa melakukan pengamatan terus-menerus terhadap suatu wilayah yang luas. 

Satelit mengirimkan data mentah ke pusat komunikasi yang ada di bumi, lalu pusat komunikasi meneruskannya ke stasiun-stasiun cuaca. 

 Baca Juga: Simak Penjelasan Profesor Zubairi Mengenai Hubungan Antara Obesitas dan Resiko Kematian Covid-19

Baca Juga: Kereta Api Lintas Stasiun Pohgajih-Kesamben Sempat Alami Gangguan Karena Longsor

Satelit juga menilai gambar yang telah diproses dari darat ke stasiun lain dan mengumpulkan datanya dari berbagai tempat seperti pelampung jauh, kapal, pesawat, dan tempat pengamatan di pulau yang jauh. 

Instrumen Satelit Geostasioner melarik permukaan bumi dalam jalur sempit untuk menyusun gambar. 

Setiap melakukan pelarikan dari arah barat ke arah timur, cermin instrumen satelit akan mengubah sudutnya sedikit demi sedikit. 

Perubahan sudut akan dilakukan sedikit demi sedikit hingga satelit memiliki gambar lengkap mengenai permukaan di bawahnya. 

 Baca Juga: Gili Trawangan Salah Satu Destinasi Wisata di Pulau Lombok Dengan Keindahan yang Menawan

Baca Juga: Fahri Hamzah: Kalau Sang Mayor Terjang Jenderal dan Menang Itu Hebat, Nanti Pangkat di Atas Mayor Ditiadakan

Selain itu, pelarik di dalam satelit dapat terus-menerus memantau wilayah kecil permukaan bumi. 

Detektor inframerah dapat melihat bagian seluas enam kilometer persegi hingga satu kilometer persegi. 

Sekitar akhir tahun 1980-an, lima satelit Geostasioner mengelilingi bumi. Lima satelit tersebut terus-menerus mengamati cuaca dunia. 

Satelit dapat melihat kondisi awan yang berpusar mengelilingi wilayah tekanan rendah di sebuah wilayah. 

 Baca Juga: Perlu Dicoba, 5 Bahan Alami Ini Paling Ampuh Obati Sakit Gigi

Baca Juga: Kelepon Kecerit, Kue Tradisional Khas Lombok Dengan Sensasi Muncratan Gula Merah Saat Dinikmati

Proses penerimaan informasi yang diterima oleh komputer memberikan warna yang berbagai macam pada gambar satelit.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Ensiklopedia Hamparan Dunia Ilmu Time-Life

Tags

Terkini

Terpopuler