Teka Teki Sistem Planet yang Unik Masih Menjadi Misteri Ilmuwan

- 27 Januari 2021, 15:52 WIB
Ilustrasi ruang planet
Ilustrasi ruang planet /Pixabay/Udo Reitter

“Dari pemahaman kita tentang formasi planet, rangkaian resonansi sering kali terjadi pada fase paling awal pembentukan sistem planet, saat bintang masih dikelilingi oleh cakram gas,” jelas Leleu dalam email, seperti dikutip Warta Lombok.com dari Gizmodo.com. 

“Namun selama milyaran tahun setelah pembentukan, banyak hal dapat terjadi dan kebanyakan sistem keluar dari resonansi. Ini bisa terjadi secara perlahan, karena efek pasang surut [gravitasi] misalnya, atau hebat karena ketidakstabilan dan tabrakan/ejeksi planet", lanjutnya. 

Hanya lima sistem bintang lain yang memiliki rantai resonansi yang melibatkan empat atau lebih planet yang tidak banyak, tambahnya. 

“Yang unik dari TOI-178 bukan hanya konfigurasi orbitnya, tapi juga komposisi planetnya,” kata Leleu. 

Akibatnya, hal ini menjadi tantangan bagi pemahaman kita tentang bagaimana planet terbentuk dan berevolusi. 

Memang, planet-planet itu berukuran antara satu hingga tiga kali ukuran Bumi, tetapi memiliki massa mulai dari 1,5 hingga 30 kali massa Bumi. 

Misalnya, satu planet adalah super-Bumi, tetapi tetangga terdekatnya adalah raksasa es dengan kepadatan rendah yang mirip dengan Neptunus. Kami tidak melihat hal semacam itu di sekitar sini. 

Baca Juga: Amerika Serikat Larang Xiaomi dan Delapan Aplikasi China Beredar, Termasuk SHAREIt dan WeChat Pay

Menurut Leleu, teori menyatakan bahwa planet seharusnya memiliki massa jenis yang lebih rendah jika semakin jauh dari bintangnya. 

“Dalam TOI-178, itu hanya berlaku untuk dua planet bagian dalam yang berbatu, tapi kemudian planet ketiga dari bintang memiliki kepadatan yang sangat rendah, lalu planet 4 dan 5 lebih padat, dan kemudian planet 6 sekali lagi lebih halus ," ujarnya. 

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Gizmodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x