Tim Teknologi Modifikasi Cuaca Terus Berupaya untuk Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan Hingga Awal Ramadhan

- 16 April 2021, 08:44 WIB
Pemerintah terus berupaya mencegah kebakarab hutan dan lahan melalui pengembangan Teknologi Modifikasi Cuaca.
Pemerintah terus berupaya mencegah kebakarab hutan dan lahan melalui pengembangan Teknologi Modifikasi Cuaca. /Twitter.com/BPPT_RI

WARTA LOMBOK - Hingga awal bulan Ramadhan ini pemerintah terus bekerja keras untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Pencegahan karhutla dilakukan oleh pemerintah melalui Satgas Karhutla yang salah satunya adalah tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Tim Teknologi Modifikasi Cuaca terus melakukan upaya untuk mencegah karhutla di Sumatera dan Kalimantan.

Baca Juga: Sebanyak 3 Ribu Lebih Pekerja Migran Asal NTB Dipulangkan dari Malaysia Akibat Pandemi Covid-19

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter BPPT @BPPT_RI pada 13 April 2021, tim TMC mengawal pengendalian karhutla untuk menyambut bulan Ramadhan.

Provinsi Riau berdasarkan prediksi BMKG menunjukkan tren 2 kali puncak periode rawan karhutla, yakni periode 1 pada Februari hingga Maret.

Adapun periode 2 tren puncak periode rawan karhutla terjadi pada bulan Juni hingga September.

BPPT terus mengoptimalkan penguasaan teknologi yang memungkinkan kemampuan membaca kondisi cuaca.

BPPT juga terus mengoptimalkan teknologi yang memungkinkan potensi pertumbuhan awan untuk menghasilkan operasi TMC yang efektif.

Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Bayi dalam Kardus Mie Instan di Kelurahan Jempong Baru Sekarbela Mataram

Baca Juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek II Resmi Diubah Menjadi Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed

TMC dilakukan di Riau dan Kalimantan Barat dari 10 Maret dan masih berlangsung hingga saat ini.

Adapun total garam yang disemai di kedua Provinsi rawan karhutla tersebut mencapai 33.500 kilogram dengan 42 sorti.

Pada rapat pengendalian karhutla tahun 2021 Presiden Jokowi memberi arahan untuk tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap ancaman karhutla.

Jokowi melanjutkan, keberadaan teknologi yang memungkinkan kemampuan membaca tanda-tanda alam harus dioptimalkan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar juga mengungkapkan bahwa pemerintah harus berhati-hati agar tidak terjadi duet bencana, yaitu Covid-19 dan karhutla.

Baca Juga: Edhy Prabowo Didakwa Terima Suap Rp25,7 Miliar, Berikut Rincian Penggunaan Uang Suap yang Diterima

Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 April 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Jangan Ragu Untuk Terbuka Pada Orang Lain

Siti Nurbaya Bakar menyampaikan hal tersebut pada kunjungannya ke Riau beberapa waktu lalu.

Semua elemen bangsa yang bertugas di lapangan harus tetap semangat, agar tahun 2021 ini tidak terjadi bencana kabut asap.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Twitter @BPPT_RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x