WARTA LOMBOK - Telah beredar sebuah komentar di media sosial Twitter dari akun @MohCipto1 yang mengatakan bahwa istilah Kadal Gurun (Kadrun) merupakan istilah PKI yang ditujukan untuk orang Islam.
Komentar tersebut muncul setelah terdapat akun lain yang menanyakan apa arti dari istilah 'Kadrun'.
Akun @MohCipto1 juga mengatakan bahwa apabila seseorang hendak menjadi komunis, ia dapat menggunakan istilah 'Kadrun' kepada orang Islam.
Hasil periksa fakta oleh Nadine Salsabila Naura Marhaeni dari Universitas Diponegoro menyimpulkan bahwa istilah yang telah beredar itu tak mempunyai dasar.
Pernyataan tersebut tidaklah benar. Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengatakan bahwa istilah Kadal Gurun (Kadrun) baru muncul setelah Pilkada 2012 hingga Pilpres 2019.
Setelah melakukan penelusuran, ia mengatakan jika istilah Kadrun baru muncul diikuti oleh kemunculan istilah Cebong dan Kampret.
“Pada Pemilu 1955 ada persaingan yang tajam antara Masyumi dan PKI. Masyumi menuduh orang PKI itu ateis. PKI menuduh Masyumi dapat bantuan dana dari AS. Tidak ada istilah kadal gurun tersebut. Tahun 1960-an, yang ada yakni istilah Nekolim, Aksi Sepihak, Setan Desa dan Setan Kota,” tutur Asvi.