Konspirasi Bumi Datar: Berikut Beberapa Pertanyaan yang Tak Bisa Dijawab Oleh Flat Earth Society

- 1 Maret 2023, 04:45 WIB
Kelompok Flat Earth Society yang terdiri dari orang-orang yang percaya dengan teori tersebut
Kelompok Flat Earth Society yang terdiri dari orang-orang yang percaya dengan teori tersebut /Tangkapan Layar YouTube.com/Sains Populer

WARTA LOMBOK – Banyak orang yang masih mempercayai bahwa bumi tidaklah bulat, alias datar. Mereka sering disebut dengan nama Komunitas Bumi Datar.

Anggapan tentang teori bumi itu datar mungkin sudah sangat sering didengar. Teori bumi datar pertama kali dicetuskan oleh Samuel Shenton pada tahun 1956.

Kala itu, Shenton tidak mempercayai hasil fotografi Roket V-2 yang menunjukkan bumi memiliki kelengkungan, dalam artian berbentuk bulat. Ia pun mengumpulkan bukti dan membangun argumen bahwa bumi pada dasarnya datar.

Baca Juga: Ternyata Ini 5 Efek Bahaya Terlalu Banyak Tidur, yang Terakhir Jangan Disepelekan

Konspirasi lah yang menyebabkan kita percaya bahwa bumi itu bulat, dan belakangan terakhir juga, kelompok Flat Earth Society yang terdiri dari orang-orang yang percaya dengan teori tersebut.

Namun, semenjak didirikannya kaum bumi datar, belum pernah sekalipun membuktikan dengan ilmiah bahwa bumi itu datar. Melainkan hanya argumen dan asumsi. Itulah mengapa teori ini digolongkan sebagai Pseudosains karena tidak ada bukti ilmiahnya.

Beberapa pertanyaan dan tantangan sains pun juga tidak pernah terjawab dengan jelas dan tuntas. Apa sajakah itu? Mari simak lebih lanjut artikel berikut.

Dikutip Wartalombok.com dari YouTube Sains Populer pada Selasa, 28 Februari 2023. Berikut beberapa pertanyaan sains yang tidak bisa dijawab secara ilmiah, jelas dan tuntas oleh kaum bumi datar.

1. Bagaimana GPS bekerja?
GPS atau Global Positioning System merupakan sebuah pemetaan digital yang berkaitan dengan navigasi, peta, atau map digital dan merupakan sistem pelacakan yang berbasis pada citra satelit.
Setidaknya ada empat satelit yang diperlukan dan harus mengorbit bumi untuk dapat melakukan peta digital. Untuk cara kerja satelitnya pun adalah dengan mengelilingi objek yang bulat bukan datar.

Itulah sebabnya teori Relativitas Albert Einstein diterapkan di sini. Dimana kecepatan satelit harus dapat mengatasi apa yang dinamakan dengan penyimpangan ruang dan waktu.

Setiap satelit secara terus-menerus mengirimkan sinyal gelombang mikro yang memberikan informasi tentang waktu pengiriman pesan dan orbit yang diambilnya.

Baca Juga: Sinopsis Anupamaa ANTV: Devika Merasa Bangga pada Anupamaa yang Berhasil Bujuk Anuj Ikut Lomba Tari

Pergerakan dari satelit ini harus dilakukan pada planet yang bulat, agar perhitungan koordinat dapat dengan mudah dikonversikan ke garis lintang dan bujur. Dan juga ini ditampilkan secara will time di layar digital.

Apabila orbit tersatelit ini berbentuk datar, segitiga atau trapesium, pergerakannya mustahil dilakukan.

Maka kita pun tidak akan mendapatkan perhitungan koordinat yang tepat, dan bisa jadi juga banyak orang yang akan menemukan alamat palsu jadinya.

2. Perbedaan zona waktu
Di bumi ini terdapat perbedaan zona waktu. Zona waktu di Bekasi berbeda dengan di Zimbabwe, juga beda dengan Islandia. Ilmuwan telah membuktikan bahwa terjadinya perbedaan zona waktu di bumi ini akibat dari rotasi bumi yang mengelilingi matahari.

Karena inilah terjadi perbedaan waktu, perbedaan percepatan gravitasi serta terjadinya siang dan malam. Dengan kata lain, kamu pasti menyadari bahwa ada sisi lain di bumi kita yang terang dan ada juga yang gelap.

Itulah mengapa setiap benua memiliki perbedaan waktu yang berbeda-beda, tergantung area yang lagi disinari matahari. Jadi dari sini muncul keyakinan bahwa bumi berbentuk bulat.
Sekarang coba bayangkan. Apabila bumi itu datar, simpelnya cahaya matahari akan terdistribusi secara merata dan tidak akan ada perbedaan atau zonasi waktu.

3. Gravitasi bumi
Hal lain yang membuat para Flat Earth Society ragu adalah adanya gravitasi bumi. Menurut mereka, gravitasi bumi itu tidak ada, yang ada itu hanya berat jenis benda.
Apa benar demikian? Mari cari tahu kebenarannya.

Sebelumnya, kita pahami dulu bahwa gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara benda yang mempunyai massa di alam semesta. Jadi aslinya, semua benda di alam semesta ini saling tarik-menarik.

Besar gaya gravitasi ini sebanding dengan massa setiap benda yang terlibat. Makin besar massa bendanya, maka makin besar gaya gravitasinya. Dan gaya ini akan semakin kecil jika jarak kedua benda semakin jauh.

Secara matematis, ini dinyatakan dalam Hukum Gravitasi Universal Newton yang diamati dan diteliti Isaac Newton selama lebih dari 20 tahun.

Gravitasi inilah yang membuat kita bisa berpijak di tanah, membuat planet-planet berputar, membuat bola yang ditendang turun lagi ke tanah dan sebagainya. Tentu, akan lain halnya apabila bumi itu datar, entah apa yang akan terjadi.

4. Pengamatan benda
Para ilmuwan menyatakan bahwa pengamatan tentang bumi itu bulat sebenarnya bisa disaksikan melalui mata telanjang.

Contohnya seperti melihat kapal yang muncul dan tenggelam pada garis horizon. Dari situ akan dilihat, apabila ada kapal yang berlayar menjauh, maka badan kapal tersebut akan tenggelam terlebih dahulu di horizon. Begitu pula sebaliknya, bagian atas kapal akan terlebih dahulu terlihat di horizon apabila mendekati.

Hal ini disebabkan oleh kelengkungan bumi, lain halnya jika bumi itu datar. Secara teoritis apabila bumi itu memang datar, maka hasil pandangan mata tidak akan berubah, objek yang terlihat akan tetap sama.

Baca Juga: Simak 5 Manfaat dan Khasiat Buah Lemon untuk Kesehatan Tubuh

5. Pengamatan luar angkasa
No Pic No Hoax, kalimat ini pasti sudah sering terdengar bahwa untuk membuktikan sesuatu harus ada bukti foto yang kuat.

Bukti nyata selanjutnya bahwa bumi itu datar adalah dalam 60 tahun terakhir, lomba eksplorasi ruang angkasa telah dimulai. Berbagai negara telah meluncurkan satelit, proof dan orang-orang ke luar angkasa untuk mengetahui bumi itu bulat atau datar.

Alhasil, dari semua pengamatan yang dilakukan, baik melalui organisasi maupun individual, membuktikan bahwa bumi itu punya lengkungan, jika dilihat dari ketinggian minimal lima kilometer.

Kaum bumi datar belum pernah mempublikasikan bukti-bukti bumi tanpa lengkungan. Dengan lima hal dasar yang belum terjawab sama sekali oleh Kaum Bumi Datar, sangat sulit membuktikan klaim-klaim kelompok ini. Klaim tanpa adanya bukti penelitian, hipotesis dan kerangka model, hanya mengarah pada Pseudosains atau sains abal-abal.

Sementara teori sains harus dapat diuji kebenarannya, dan bahkan digugurkan dengan bukti ilmiah baru.

Bagaimana? Apakah masih meyakini bahwa bumi itu datar? Atau punya tanggapan lain soal teori bumi datar? Selamat mencoba.***

Editor: Ilham Tetu

Sumber: YouTube Sains Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x