Daily Economic Review: Perdagangan FMCG Melemah pada 2023

- 1 April 2024, 09:15 WIB
FMCG adalah salah satu industri besar di Indonesia
FMCG adalah salah satu industri besar di Indonesia /laga/
WARTALOMBOK - Bank Mandiri melalui laporan keuangannya menyampaikan bahwa sejumlah emiten produsen dan peritel FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) mengalami penurunan penjualan pada tahun 2023, dikutip dari Mandiri.go,id. Senin 1 April 2024.
 
 
Penjualan Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) tumbuh sebesar 4,8% year-on-year (yoy) selama tahun 2023, mengakhiri pertumbuhan double digit setelah empat tahun berturut-turut. Sementara Mayora Indah (MYOR) mencatat pertumbuhan yang melambat, hanya 2,7% yoy pada 2023 dari sebelumnya 9,9% yoy pada 2022. Di sisi lain, penjualan Unilever Indonesia (UNVR) mengalami kontraksi sebesar -6,3% yoy pada tahun yang sama.
 

Penurunan penjualan FMCG sesuai dengan tren Indeks Penghasilan Saat Ini untuk kelompok menengah bawah yang melemah sejak Mei 2023. Indeks Penghasilan Saat Ini untuk kelompok pengeluaran Rp1 – 2 juta tercatat sebesar 102,6 pada kuartal keempat tahun 2023, turun -7,3 poin dari indeks 109,6 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu juga dengan kelompok pengeluaran Rp2,1 – 3 juta yang mencatatkan Indeks Penghasilan Saat Ini sebesar 106,4 pada kuartal keempat tahun 2023, turun -11,3 poin dari indeks 117,7 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Peningkatan harga pangan dan penurunan harga komoditas juga berkontribusi terhadap penurunan penjualan FMCG. Bank Mandiri menduga bahwa penurunan harga komoditas berdampak pada pendapatan pekerja di sektor tersebut sehingga menurunkan daya beli. Harga batu bara turun hingga -62,8% dan CPO (Crude Palm Oil) hingga -11,7% sepanjang 2023. Selain itu, dampak El Nino serta masalah produksi dan stok pangan telah meningkatkan harga pangan sehingga menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah bawah.

 

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan perekonomian domestik akan tetap terjaga selama tahun 2024. Ketersediaan pangan di masa panen raya yang diperkirakan akan dimulai pada bulan Maret 2024 diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pangan pokok dan menstabilkan harga secara umum. Selain itu, pengeluaran pemerintah berupa bantuan sosial diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap daya beli masyarakat. Bank Mandiri memperkirakan konsumsi masyarakat akan tumbuh di atas 5%, mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,06% pada 2024, relatif terjaga dibandingkan pertumbuhan sebesar 5,05% pada 2023.*

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x