WARTA LOMBOK – Episode kali ini bercerita tentang Gauri dan Jagdish melangsungkan pernikahan tanpa mendapatkan restu dari para keluarganya.
Pada episode seblumnya Gauri mengetahui jika Jagdish telah menikah dan menyamarkan identitasnya selama ini. Gauri nekat mencari alamat Jagdish dan mendatangai rumah Kalyani untuk mencari kebenaran yang Jagdish sembunyikan.
Setelah mengetahui semua kebohongan Jagdish, Gauri marah dan berteriak histeris. Ia tidak ingin bertemu Jagdish lagi karena merasa dibohongi.
Sementara itu Jagdish hampir putus asa mencari alamat Gauri di desa dan ia ingin meminta maaf serta menjelaskan kepada Gauri tentang permasalahan yang membuat Gauri merasa dibohongi.
Gauri masuk kamar dan membanting dirinya di tempat tidur, ia menangis sejadinya mengingat kebohongan Jagdish. Orang tuanya mengetuk pintu kamar ia keluar dengan wajah lusuh.
Singkat cerita Jagdish akhirnya sampai di rumah Gauri, ia memanggil-manggil Gauri namun Gauri tak bergeming. Jagdish dengan keras kepala berdiri di luar rumah Gauri dengan rasa bersalahnya.
Baca Juga: Sinopsis Balikan Vadhu: Gauri Akhirnya Mengetahui Jagdish Telah Menikah dan Ia Menangis Histeris
Hujan pun turun, Jagdish semalaman berdiam diri di luar di bawah hujan yang deras. Gauri. Enjadi kawatir dan keesokannya ia pun mengajak Jagdish masuk berbicara di dalam.
Jagdish pun memutuskan ingin menikahi Gauri sebagai bentuk keseriusan darinya dan orang tua Gauri pun sepakat untuk menikahkan Gauri dan Jagdish walaupun tanpa kehadiran keluargannya.
Akhirnya pernikahan Jagdish dan Gauri pun terjadi, Jagdish nampak bahagia begitu pula dengan Gauri senyum lebar merekah dari bibir mereka.
Jagdish dan Gauri memasuki kamar mereka, Gauri meminta sesuatu pada Jagdish sebagai hadiah pernikahan mereka dan Jagdish antusias dengan permintaan tersebut.
Baca Juga: Sederet Lelaki yang Pernah Hadir Di Hati Tapasya Uttaran, Nomor 4 Bikin Shock
“Jagdish, aku hanya menginginkan satu hal, tolong bawa aku menemui keluargamu, aku tidak ingin hubungan pernikahan ini diawali dengan kebohongan, aku mohon Jagdish,” pinta Gauri sambil menangis.
Jagdish berpikir panjang, ia dalam dilema besar namun rasa cintanya terhadap Gauri mengalahkan keraguannya. Ia pun setuju membawa Gauri masuk ke rumah besar tersebut.
Satu sisi Anandhi menangis, ia mendapatkan firasat buruk saat melihat sari yang diberikan Jagdish sobek saat ia memegangnya.
Anandhi bersama keluarga yang lainnya tengah melakukan puja, tiba-tiba Jagdish terlihat menggandeng tangan Gauri masuk ke dalam rumah tersebut tanpa rasa canggung.
Semua orang terkejut dan Anandhi meneteskan air mata. Terjadi keributan yang amat besar. Semua orang menyalahkan Jagdish terutama ibunya sedangkan Anandhi hanya terdiam membisu menatap suaminya dengan mata menangis.
“Aku kesini bukan untuk kalian, aku kesini untuk bertemu dengan nenekku karena ku tau hanya dia yang bisa menerima keputusanku dan menerima Gauri sebagai menantunya,” ucap Jagdish percaya diri.
Nenek Kalyani tersenyum dan melangkah maju menuju Jagdish. Ia tiba-tiba menampar Jagdish dengan kerasnya. Semua orang terkejut menyaksikan itu.
Jagdish ditarik Kalyani untuk menatap Anandhi dan menyaksikan bahwa Anandhi satu-satynya menantu bagi Kalyani. Jagdish tanpa rasa bersalah sedikit pun mengatakan bahwa dirinya dan Gauri tidak salah.
“Gauri tidak salah, ini sudah menjadi kehendak dewa, kami berdua berjodoh dan kalian lah yang salah memisahkan kami dulu,” teriak Jagdish.
Bibi Gehna pun berteriak dan untuk pertama kalinya ia berani mengeluarkan kata-katanya.
“Memang kamu tidak salah, tapi paling tidak kau tidak akan melakukan pernikahan dengan berbohong pada kami, paling tidak beri tahu kami, kau sama sekali tidak ada menghargai keluargamu sedikit pun,” kata bibi Gehna menahan tangisnya.
“Cukup, aku mengizinkan Jagdish dan istri barunya tinggal di sini karena mereka tidak salah, mereka bersatu atas kehendak dewa,” kata Anandhi tenang dan berlari naik menuju kamarnya.
Beberapa menit kemudian di saat Bhairon bertengkar dengan Jagdish, Anandhi turun membawa tas berisi pakaian, Gehna berteriak begitu juga Mertuanya Sumitra.
“Tidak Anandhi, bukan kamu yang harus pergi meninggalkan rumah tapi dia,” kata Sumitra menahan tubuh Anandhi.
Baca Juga: Foto Hot Pemeran Mukta ‘Uttaran' dengan Suami Bulenya Beredar, Penggemar Sreejita De Histeris Baper
“Tidak ibu aku harus pergi aku tidak bisa di sini,” kata Anandhi.
Di saat Anandhi hendak melangkahkan kakinya, Kalyani berteriak memegang dadanya sambil memanggil Anandhi dan ia jatuh pingsan. Semua orang panik dan Anandhi menoleh ke Kalyani dan bersambung.***