WARTA LOMBOK – Sinopsis Gangga dimulai disaat Praba meminta kepada Gangga untuk mengambil tindakan sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Praba saat itu menodongkan senjata api itu kepada Sagar, kemudian Praba meminta kepada Gangga untuk mengambil senjata api yang dari anak buahnya.
Gangga dengan berat hati akhirnya menuruti apa yang dikatakan oleh si Praba, karena jika tidak maka ia sendiri yang akan menghabisi Krishna.
Kemudian Sagar diminta untuk menulis sesuatu sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Praba betul-betul licik, dan setelah Gangga menuliskan sepucuk surat terakhir untuk Sagar, kemudian Gangga pun diminta untuk mengambil salah satu senjata api itu.
Gangga dengan tangan gemetaran, Gangga pun akhirnya mengambil senjata api yang diberikan oleh Praba, karena jika tidak maka nyawa anaknya Krishna dalam bahaya.
Sagar minta kepada Gangga untuk segera mengambil keputusan, dan ia diminta oleh Sagar untuk menembaknya, walaupun Gangga saat itu begitu gemetar dan ia begitu ketakutan.
Gangga saat ini hidup dalam dilema, apakah ia harus menembak Sagar atau membiarkan anaknya Krishna ditembak oleh Praba.
Baca Juga: Resep Dan Cara Bikin Perkedel Kentang, Singkong, Talas Pelengkap Lauk Penambah Nafsu Makan
Tentu saja semua orang terkejut setelah terdengar letusan senjata api, akan tetapi semua orang semakin terkejut lagi ketika tiba-tiba justru Praba sendiri yang tersungkur.
Lantaran Niranjan datang tepat pada waktunya, Sagar peserta yang lainnya seakan tidak percaya setelah melihat apa sesungguhnya yang terjadi, mereka sedikitpun tidak menyangka kalau Niranjan masih hidup.
Gangga serta Sagar, dan lainnya kemudian menghampiri Niranjan, apalagi saat itu Madhvi langsung memeluk suaminya.
Polisi pun akhirnya menceritakan kejadian yang sebenarnya.
“Niranjan sebetulnya tidak mati, dan kami sengaja membiarkan kalian mengkremasi debu mayat, entah siapa yang meninggal di rumah sakit waktu itu,” jelasnya.
Baca Juga: Peruntungan Shio Hari Ini, 20 September 2022: Ular, Hari yang Melelahkan Bagi Anda, Tikus dan Naga?
Kemudian merekapun kembali pulang ke rumah. Kemudian keesokan harinya seluruh keluarga Chaturvedi kini mereka menempuh hidup yang baru.
Setelah Praba dinyatakan mati oleh Polisi, kemudian Sagar teringat kembali bayang-bayang kelam petir saat-saat dirinya terus mencari keberadaan Krishna dan ingin menyelamatkan sang ayah dari penyakitnya.
Gangga yang saat itu berkata di hadapan seluruh keluarga.
“Mungkin gara-gara kejadian ini kita semua harus segera berubah,” katanya.
Mendengar Gangga berkata seperti itu, Kantha pun senang mendengarnya begitu pula dengan Niranjan.
Baca Juga: Selain Memperindah, 9 Rekomendasi Dekorasi Aesthetic ini Punya Fungsi yang Bagus untuk Rumah
“Ada baiknya kemenangan kita ini kita rayakan sedikit pesta,” katanya.
Akan tetapi saat itu Sagar langsung meninggalkan tempat itu, setelah ia melihat Kashis bersama dengan Pak Oki datang kerumah chaturvedi, tentu saja semua orang memandanginya.
Gangga pun menghampiri Kashis, dan saat itu Kantha meminta kepada semua keluarga agar menerima Kashis dirumahnya, lantaran saat ini Kashis sedang mengandung anak Pulkit.
Keesokan harinya, Gangga seperti biasa ia membantu memasak di dapur, namun bayangan Gangga saat itu seakan-akan Sagar ada ddisampingnya
Baca Juga: Terkuak, Ini Penyebab Ruhana Khanna Pemeran Krishna Gangaa Minggat dan Perannya Dibikin Mati
Momen romantis pun terjadi, dimana Gangga seakan-akan Sagar memeluk dirinya. Keinginan Gangga dan hasrat ingin bercinta dengan Sagar tumbuh saat itu, akan tetapi tiba-tiba Sagar langsung berdiri.
Lantaran Sagar masih teringat perjanjian diantara mereka tentang pernikahan palsunya, tanpa sedikitpun Sagar dan Gangga menyadarinya bahwa Niranjan sedari tadi mendengarkan percakapan mereka.
Niranjan terkejut setelah mengetahuinya, kemudian menjelang malam hari, Sagar bermaksud ingin memberikan hadiah kepada Krishna, Ia pun membawa sesuatu yang akan diberikan kepada anaknya itu.
Krisna tentu begitu senang setelah dapat hadiah spesial dari sang ayah, dan saat itu Sagar pun berharap agar Krishna menjadi anak yang baik dan selalu menuruti apa kata orang tuanya. Krishna pun akhirnya pergi meninggalkan kamarnya.***