WARTA LOMBOK – Setelah dua tahun tragedi danau es berlalu, Chu Qiao meninggalkan Yanbei tempat Yan Xun merawatnya hingga sembuh.
Perasaan Chu Qiao mati membeku setelah tragedi danau es tersebut. Ia tidak lagi sama dengan Chu Qiao yang dulu ceria dan penuh semangat.
Chu Qiao pergi meninggalkan Yan Xun tanpa pesan meninggalkan Yanbei menuju sebuah dataran perbatasan antara Yanbei dengan Da Xia.
Di sana ia menangis melihat masyarakat yang hidup bak dihutan rimba dengan peraturan yang sangat kotor tuntutan bayar pajak yang kejam.
Chu Qiao tertegun mengingat bagaimana Yan Xun berhasil menaklukkan Da Xia hingga tak berani mengangkat wajahnya.
Selepas kepergian Zughe Yue Da Xia tak terkendalikan, perpecahan dalam internal pengurus semakin terjadi hingga sistem pemerintahannya kacau balau.
Namun, walaupun demikian, Yan Xun tidak serta Merta menyerang Da Xia karena di barat daya gunung Helan terdapat sebuah kekuatan baru yang tiba-tiba muncul dan tidak bisa diremehkan.
Tidak ada yang mengetahui asal muasal kekuatan baru tersebut, bahkan tidak ada pula yang paham berapa banyak jumlah pasukan militer mereka, hanya saja mata-mata Yan Xun yang berdagang ke sana mengabarkan bahwa pemimpin mereka bernama 'Raja Qinghai'.