Network
WARTA LOMBOK - Sinopsis Gangaa episode kali ini, Asha sudah siap sebagai pengantin lalu berbicara dengan foto Parwati.
"Aku tahu Shiv telah menghabisi nyawamu dan sekarang aku akan membalaskan dendam padanya," kata Asha.
Shiv mengingat semua momen yang telah dilaluinya bersama Gangaa dan hatinya belum siap untuk menikahi Asha sehingga dia pun memutuskan untuk pergi.
Baca Juga: Tak Punya Simpati! Konten Prank KDRT Baim Wong dan Paula Verhoeven Menuai Hujatan
Asha melihatnya keluar dan berpikir untuk melakukan sesuatu terlihat Shiv pergi ke hutan dan menemukan surat Gangaa.
"Aku ingin bertemu denganmu secara langsung tapi aku tidak bisa menunggu terlalu lama karena aku harus menemui suamiku dan mengungkapkan bahwa aku sangat mencintainya," isi surat tersebut.
Shiv terkejut saat membaca isi surat tersebut, sementara di rumah semua orang cemas karena Shiv tidak ada sedangkan persiapan pernikahan akan segera dimulai.
Riya datang menemui Gangaa dan memberitahunya bahwa Shiv meninggalkan rumah tanpa memberitahu siapapun.
"Aku tahu kemana Shiv pergi," ujar Gangaa dan berlari untuk menemuinya.
Baca Juga: Sinopsis Gangga: Pratap adalah Pembunuh Parvati! Penampilan Shiv Tanpa Kumis Bikin Gangga Pangling
Shiv mendapatkan telpon dari Pratap dan memberitahunya bahwa dia tidak bisa menikahi Asha.
Sontak Pratap menjadi kesal dan memutuskan untuk pergi saat itu Asha datang menemui Shiv.
"Kau telah menghabisi nyawa Parwati dan aku datang untuk membalaskan dendam aku tahu kau tidak pernah mencintai Parwati ataupun Gangaa kau hanya ingin mempermainkan perasaan mereka," kata Asha.
Shiv berusaha menjelaskan sesuatu tapi Asha malah menodongkan senjata padanya kemudian Gangaa datang menepis tangannya.
"Shiv sangat mencintai Parwati dan tidak mungkin melenyapkannya," kata Gangaa.
Baca Juga: Sinopsis Gangga: Shiv dan Asha Siap Menikah, Gangga Merana: Kau Membuangku Begitu Saja!
Asha memintanya untuk tidak ikut campur namun Gangaa akhirnya menceritakan bahwa dirinya pergi ke tempat dimana Parwati meninggal dunia.
"Aku menemukan noda darah di dinding dan kalung mutiara yang mungkin saja milik si pembunuh tersebut," kata Gangaa.
Tiba-tiba Pratap datang membawa pistol dengan beberapa anak buah. Pratap mengakui kebenarannya bahwa dia sudah menghabisi nyawa Parwati.
"Kali ini aku juga akan menghabisi nyawa Shiv dan Gangaa," ujar Pratap.
Saat itu keluarga datang dan menasehati Pratap untuk tidak berbuat nekat tapi dia tidak ingin mendengarkan hingga perkelahian pun terjadi.
Tanpa sengaja Pratap menarik pelatuknya dan peluru tersebut tepat mengenai tubuh Savitri semua orang berlari ke arah Savitri dan Shiv langsung menopang tubuhnya.
Savitri juga mengaku kesalahannya dan menceritakan bahwa dirinya selalu menginginkan agar Pratap menggantikan posisi Shiv sebagai matades.
"Namun sekarang aku sadar bahwa dia tidak pantas untuk mendapatkannya," kata Savitri.
Savitri meminta Kushal untuk menghubungi kantor polisi karena Pratap harus mendapatkan hukuman atas perbuatannya.
Pratap meneteskan air mata saat mendengar bahwa ibunya tidak lagi membela dirinya.
Ia pun tidak melakukan perlawanan apapun ketika polisi menangkap dan membawanya pergi.***
