WARTA LOMBOK – Sejak masa pandemi Covid-19 melanda, semua sekolah ditutup. Anak-anak kebanyakan belajar dari rumah melalui sistem daring.
Melalui pembelajaran daring, tidak sedikit anak yang memanfaatkan momen itu dengan bermain game.
Memang bermain game juga penting untuk anak, karena game dapat mengasah keterampilan anak dalam memecahkan masalah, melatih jiwa kepemimpinan, serta menambah wawasan.
Baca Juga: Jokowi Berharap UU ITE Menjamin Rasa Keadilan, Hapus Pasal Karet yang Multitafsir
Namun memberikan anak leluasa untuk terus-menerus bermain game, akan membuat anak kecanduan.
Jika anak sudah kecanduan, inilah yang akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang dan kehidupan sosialnya.
Anak yang kecanduan game cenderung memiliki perilaku yang kurang baik, kesulitan bersosialisasi, rentan merasa kesepian, beresiko mengalami gangguan tidur dan obesitas.
Dirangkum Warta Lombok.com dari berbagai sumber, berikut langkah mengatasi kecanduan game pada anak-anak:
Baca Juga: Surga yang Tersembunyi di Lombok Timur Bagian Selatan, Ada Sejuta Pesona Pariwisata yang Eksotis
1. Tetapkan batasan waktu anak bermain game
Memberikan batasan waktu bermain game kepada anak merupakan langkah yang tepat, agar anak tidak terlena bermain game.
Sebelum diberikan HP untuk bermain game, sebaiknya anak diperingati terlebih dahulu mengenai batasan waktunya untuk bermain game.
Biasanya batasan waktu main hp untuk anak umur 2 tahun sampai 5 tahun paling lama 1 jam. Sedangkan untuk anak berusia 5 tahun ke atas batasan waktunya paling lama 2 jam.
2. Dampingi anak saat bermain game
Berbagai macam game yang dimainkan anak-anak, akan mempengaruhi perkembangan otak dan kepribadian anak.
Baca Juga: Surga yang Tersembunyi di Lombok Timur Bagian Selatan, Ada Sejuta Pesona Pariwisata yang Eksotis
Jadi, tidak ada salahnya orang tua ikut menemani anak bermain game untuk memilihkan anak game yang mana cocok untuk merangsang perkembangan yang baik tentunya.
3. Ajak anak untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan
Agar anak tidak kecanduan bermain game, orang tua perlu memberikan selingan terhadap aktivitas anak dengan mengajak anak rekreasi, bermain lego, bermain alat musik, bernyanyi, bercocok tanam dan banyak lagi aktivitas menyenangkan lainnya.
4. Terapkan konsekuensi jika aturan tidak ditaati
Kalau anak sudah menyetujui kesepakatan tentang batasan waktu bermain game selama 2 jam, terus anak melanggar kesepakatan.
Maka konsekuensi harus tetap dilaksanakan, agar anak tidak terbiasa melanggar batas waktu yang telah ditentukan.
Misalkan, anak bermain game lebih dari dua jam hukumannya tidak diberikan pegang hp sampai 2 hari.
5. Berikan pemahaman bahwa kehidupan nyata lebih penting dibanding game
Baca Juga: Foto KTP Bisa Diganti, Dirjen Dukcapil Mengungkapkan Asal Memenuhi Syarat Ini
Ajak anak ngobrol, tanya anak apa sebenarnya cita-citanya. Kalau anak mengungkapkan cita-citanya ingin jadi dokter, berikan dukungan.
Orang tua harus menjelaskan anak agar apa yang dicita-citakan anak tercapai, harus dengan kerja keras belajar untuk memperoleh nilai yang baik dan tentunya butuh biaya yang besar juga.
Ajari anak untuk memanfaatkan waktu, dengan lebih banyak belajar dan mencari uang itu lebih penting ketimbang bermain game.
6. Bermain game sebagai reward
Baca Juga: Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Univeritas Hamzanwadi Launching 99 Produk Inovasi Mahasiswa 2021
Kalau anak sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, misalnya : pagi-pagi anak sudah selesai merapikan kamar, selesai menyapu halaman rumah, selesai mengerjakan PR sekolah dan sebagainya.
Tidak ada salahnya orang tua memberikan anak kesempatan untuk menikmati kesenangannya bermain game.***