WARTA LOMBOK – Bagi banyak orang, kafein adalah alat untuk membantu mereka bangun, bersemangat, dan berkonsentrasi.
Banyak orang mengembangkan toleransi terhadap kafein. Artinya, tubuh melakukan penyesuain dan terbiasa mengkonsumsi kafein setiap hari.
Seiring waktu, anda menyadari bahwa harus terus meningkatkan asupan kafein untuk mencapai efek kewaspadaan dan kemampuan berkonsentrasi yang diinginkan.
Baca Juga: Pengalihan Penumpang Kereta Api dari Stasiun Semarang Tawang yang Digenangi Banjir
Tubuh bisa saja menjadi ketergantungan pada kafein, tetapi secara teknis itu bukan kecanduan. Hanya saja meningkatkan dopamin, tetapi kadarnya kecil.
Dikutip wartalombok.com dari laman Cleveland Clinic pada 24 Februari 2021, bahwa sebaiknya mengurangi perlahan jumlah kafein yang anda konsumsi.
Tidak perlu terburu-buru dan langsung berhenti mengkonsumsi kafein secara total. Karena akan ada kemungkinan untuk mengkonsumsi kafein kembali, atau malah menggunakan obat yang secara tidak langsung juga mengandung kafein untuk.
Menghindari gejala penarikan diri untuk berhenti adalah salah satu alasan paling umum mengapa orang melanjutkan kebiasaan mengkonsumsi kafeinnya.
Baca Juga: Pikiran Rakyat Raih Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021
Baca Juga: Seberapa Kaya Arab Saudi, Raja Minyak Menjawab: Rp5.634 Triliun dari Minyak Saja