Mereka menuduh partai mengipasi hasrat agama dan memimpin intoleransi agama dan terkadang bahkan kekerasan. Partai itu membantah tuduhan tersebut.
Tapi suasana ketakutan, kemarahan dan kekecewaan tumbuh di kalangan Muslim India.
Mereka mengatakan Modi dan partainya perlahan-lahan mencabut hak mereka, meninggalkan komunitas yang memperhitungkan masa depan sebagai warga negara kelas dua.***(Pikiran-Rakyat.com/Rahmi Nurfajriani)