Network
WARTA LOMBOK - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menekankan perlunya untuk meningkatkan hubungan negaranya dengan dunia luar saat ia berpidato di konferensi politik Korut.
Krisis yang dialami Korea Utara memaksa Kim meninjau hubungan dengan saingannya Korea Selatan tetapi tidak menjelaskan langkah apa yang ingin dia ambil.
Para pengamat memperkirakan Kim akan mengirim gerakan perdamaian ke Seoul dan Washington saat dia menghadapi krisis masalah ekonomi yang serius di dalam negeri.
Baca Juga: China Mendekati 'Normal' Saat Dunia Masih Diguncang Pandemi Covid-19
Dalam pidatonya Kim menyatakan orientasi umum dan sikap kebijakan partai untuk memperluas dan mengembangkan hubungan eksternal secara komprehensif, kata Kantor Berita Pusat Korea hari Jumat.
"Kim juga memeriksa hubungan dengan Korea Selatan seperti yang dipersyaratkan oleh situasi yang berlaku dan perubahan zaman," kata KCNA, dikutip Warta Lombok.com dari AP news.
Saat ini Kim berjuang untuk mengatasi apa yang dia sebut "krisis ganda" yang disebabkan oleh ekonomi yang dilanda oleh penutupan perbatasan terkait pandemi, serangkaian bencana alam dan sanksi ekonomi yang dipimpin AS.
Dalam pidato pembukaannya, Kim mengakui rencana ekonomi sebelumnya telah gagal dan berjanji untuk mengadopsi rencana pembangunan lima tahun yang baru. Pada hari kedua pertemuan tersebut, dia mengatakan akan meningkatkan kemampuan militer negaranya.
Kim, yang mewarisi kekuasaan atas kematian ayahnya Kim Jong Il pada akhir 2011, berusia 37 tahun pada hari Jumat. Hari ulang tahunnya belum ditetapkan sebagai hari libur nasional seperti hari ulang tahun ayah dan kakeknya.
