Temua Baru dari Ilmuwan terkait Kematian Raja Firaun, Kematian Sangat Mengerikan

- 18 Februari 2021, 07:55 WIB
Ilustrasi Mumi Firaun
Ilustrasi Mumi Firaun /Pixabay.com/jdegheest

WARTA LOMBOK - Analisis forensik mumi berusia 3.600 tahun memberikan wawasan baru yang menarik tentang seorang firaun Mesir yang sangat penting dan keadaan kematiannya yang sangat kejam.

Seqenenre-Taa-II kemungkinan dieksekusi oleh banyak penyerang setelah ditangkap di medan perang, menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal sains Frontiers in Medicine.

Penelitian baru juga menunjukkan bahwa tubuh firaun telah mengalami pembusukan sebelum mumifikasi, dan pembalsemnya dilakukan dengan cara yang terbaik untuk menyembunyikan luka wajahnya yang sangat serius.

Baca Juga: Misteri Ritual Lumpur Mumi Mesir Kuno Terkuak Melalui Peneltian Ilmuwan

Seqenenre memerintah Mesir selatan selama Periode Menengah Kedua (sekitar 1650 hingga 1550 SM) suatu masa yang penuh gejolak ketika Hysko, sebuah kekuatan asing, menguasai wilayah utara Mesir.

Hyskos menguasai Avaris, ibu kota, tetapi mereka mengizinkan penguasa Mesir untuk mempertahankan kendali atas selatan, asalkan mereka memberi penghormatan kepada raja Hysko. Saat ini, Avaris dikenal sebagai situs arkeologi Tell-el-Dabbaa.

Dikenal sebagai "The Brave", Seqenenre mencoba menggulingkan keluarga Hyskos, tetapi seperti yang ditegaskan oleh penelitian baru, dia kemungkinan besar terbunuh dalam upaya itu dan dengan cara brutal.

Mumi firaun yang ditemukan pada tahun 1880-an, dianalisis dengan sinar-X pada tahun 1960-an, yang mengungkapkan serangkaian luka di kepala yang parah. Hal ini menyebabkan segala macam spekulasi tentang keadaan kematiannya, membuat sejarawan bertanya-tanya apakah dia mati di medan perang atau di tangan komplotan pembunuh. Juga tidak jelas mengapa Seqenenre seorang firaun dengan kedudukan tinggi memiliki mumifikasi yang begitu buruk.

Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tim arkeolog yang dipimpin oleh Sahar Saleem, seorang profesor radiologi di Universitas Kairo, menggunakan computerized tomography (CT) untuk menganalisis ulang mumi yang disimpan di Museum Mesir Kairo.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Gizmodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x