Network
WARTA LOMBOK - Busan adalah kota terbesar kedua sekaligus pelabuhan terbesar di Korea Selatan.
Sebagai kota pesisir, naiknya permukaan air laut dan perubahan iklim merupakan pengancam eksistensi negara Korea Selatan.
Namun kota ini baru-baru telah dirancang untuk mengapung di atas sekelompok platform yang saling berhubungan secara kolektif.
Baca Juga: Pelantikan Presiden Timor Leste Dihadiri Aktivis Iklim Termuda di Dunia
Membentang seluas 15,5 hektar dan dapat menghasilkan energi, air, dan makanan mereka sendiri tanpa bergantung pada sumber daya kota.
Perusahaan pengembangan kota terapung Oceanix, perusahaan arsitektur Bjarke Ingels Group (BIG) dan Samoo Architects & Engineers, berada di belakang proyek ini setelah didukung PBB.
Proyek ini diresmikan di Markas Besar PBB pada 26 April dan diharapkan selesai pada 2025. Kota ini bahkan dirancang supaya benar-benar sangat kuat.
Baca Juga: Ukraina Harap Cemas, Rusia Gunakan Senjata Laser Canggih Penghancur Jarak Jauh
"Kedalaman platform menyediakan ruang besar di lambung, hampir seperti ruang bawah tanah yang sebagian besar berisi udara untuk melawan kekuatan berat bangunan di atasnya," ujar Daniel Sundlin, seorang mitra di BIG.
Sistem tambatan menghubungkan platform ke dasar laut untuk meminimalkan gerakan. Namun, sistem akan dapat bergerak ke atas dan ke bawah.
