Network
WARTA LOMBOK – Puluhan ribu warga Pakistan saat ini berada di bawah pengaruh musim hujan yang luar biasa, yang telah mendatangkan malapetaka di seluruh negara tersebut.
Ketika seorang mantan tentara bernama Naseebullah sedang makan malam bersama keempat anaknya pekan lalu, dia mendengar suara bising di luar rumahnya. Merasakan bahaya, insting pria berusia 60 tahun itu sebagai seorang mantan tentara muncul.
Pasukan pungutan di provinsi Balochistan yang terpencil di Pakistan tersebut bergegas keluar dari rumah lumpur kecilnya di kota Muslim Bagh, terletak sekitar 100 km (62 mil) dari Quetta, ibu kota provinsi, hanya untuk mendengar suara benturan keras dan gemuruh air. memancar ke arahnya.
Baca Juga: Sinopsis Gangga: Sagar Kehabisan Nyali! Amaji Turun Tangan untuk Merebut Krishna, Gangga Menolak
“Hujan terus turun tanpa henti dan kami tidak bisa meninggalkan rumah. Tetapi ketika saya mendengar suara air mengalir ke arah kami, saya berlari ke dalam rumah dan berteriak kepada keluarga saya untuk menghentikan semuanya dan segera pergi,” katanya kepada Al Jazeera melalui telepon sebagaimana dikutip Wartalombok.com pada 26 Agustus 2022.
Sementara Naseebullah mampu menyelamatkan keluarganya, beberapa kerabatnya tidak seberuntung itu.
“Saudara laki-laki saya tinggal di sebelah dan dia memiliki beberapa anak kerabat yang juga tinggal bersamanya. Segera setelah kami berhasil meninggalkan rumah, banjir datang menerjang dan menghancurkan rumah saya serta saudara laki-laki saya, membawanya dan orang-orang ke dalam,” katanya.
Sekitar 200 km (124 mil) dari kota Muslim Bagh, Haji Abdul Razzaq, seorang penduduk distrik Killa Abdullah memiliki cerita serupa.
“Perempuan dan anak-anak di keluarga saya terpaksa hidup di bawah langit terbuka karena saya telah kehilangan rumah saya dan air banjir masih ada di sana,” kata Razzaq, 59, kepada Al Jazeera.
