Kekejaman Penjajah Israel Terhadap Palestina Masih Berlanjut, Keberadaan Arab Saudi Jadi Dipertanyakan!

- 7 November 2023, 13:15 WIB
Keberadaan Arab Saudi dipertanyakan melihat belum ada peran berarti darinya di tengah konflik panas antara penjajah Israel dengan Palestina
Keberadaan Arab Saudi dipertanyakan melihat belum ada peran berarti darinya di tengah konflik panas antara penjajah Israel dengan Palestina /Pexels.com/Abdulla Bin Talib

Dia juga menekankan pentingnya bekerja menuju perdamaian berkelanjutan antara Israel dan Palestina, prioritas bersama Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Kesepakatan dengan Amerika Serikat

Sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023 antara Hamas dan penjajah Israel, sekutu regional terdekat Amerika Serikat, Washington telah memindahkan aset militer yang signifikan ke wilayah tersebut, termasuk dua kapal induk dan pesawat tempur yang luas.

Baca Juga: Sejarah Peperangan Palestina dan Israel! Makna Simbol Buah Semangka Untuk Perlawanan Dari Pendukung Palestina

Mereka juga mengumumkan pengerahan sekitar 1.000 tentara AS, dan keterlibatan sejumlah komando operasi khusus yang tidak ditentukan sebagai ‘penasihat’ militer Israel dalam operasi Gaza.

Selain itu, Washington telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pertahanan sekutu Teluknya, dengan sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang ditujukan untuk Arab Saudi dan sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot yang akan dikirim ke Kuwait, Yordania, Irak, Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Minta Gencatan Senjata Namun Ditolak

Permintaan Yordania dan Mesir untuk gencatan senjata segera di Gaza ditolak oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada pertemuan para menteri luar negeri Arab di Amman pada Sabtu, 4 November 2023.

Baca Juga: TEGAS! Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel, Kisruh Kasus Kemanusiaan di Gaza Palestina

Menteri luar negeri Yordania, Arab Saudi, Mesir, UEA, Qatar, dan seorang pejabat senior Palestina bertemu dengan Antony Blinken setelah mengadakan pertemuan konsultatif terpisah sebelumnya dengan Raja Yordania Abdullah.

Pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dan timpalannya dari Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, bersama dengan Abdullah bin Zayed Al-Nahyan dari UEA, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani dari Qatar, Sameh Shoukry dari Mesir, dan Hussein Al-Sheikh dari Organisasi Pembebasan Palestina.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania, pertemuan itu menegaskan kembali seruan Arab untuk gencatan senjata “segera” dan pengiriman bantuan “tidak terganggu” sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan perang.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x