Pembela Palestina Kerap Dicap Antisemit, Artinya Apa?

- 9 November 2023, 18:55 WIB
Orang-orang pembela Palestina yang kerap kali dicap antisemit
Orang-orang pembela Palestina yang kerap kali dicap antisemit /Tangkap Layar Instagram.com/@antisemitism

Baca Juga: Buntut Alasan PBB Tak Dapat Selesaikan Genosida Israel di Palestina, Apa Karena Pengaruh Amerika Serikat?

Namun, kebencian khusus terhadap kaum Yahudi memang sudah ada sejak sebelum zaman modern dan sebelum istilah Antisemitisme muncul. Salah satu manifestasi Antisemitisme yang paling umum dalam sejarah adalah pogrom, sebuah peristiwa kerusuhan dengan kekerasan yang dilancarkan terhadap Yahudi dan sering kali dimulai oleh otoritas pemerintahan. Pogrom ssendiri sering dipicu oleh fitnah darah, berupa rumor dusta bahwa kaum Yahudi menggunakan darah anak-anak Kristen untuk keperluan ritual.

Di era modern, kalangan Antisemit menambahkan dimensi politik ke dalam ideologi kebencian mereka. Pada sepertiga terakhir abad ke-19, partai-partai politik Antisemitisme dibentuk di beberapa negara, seperti Jerman, Prancis, dan Austria.

Publikasi seperti Protokol Para Tetua Zion membangkitkan dan mendukung teori-teori yang menipu tentang adanya konspirasi Yahudi internasional. Salah satu komponen penting Antisemitisme politik adalah nasionalisme, yang dimana penganutnya sering kali salah ketika menuduh kaum Yahudi sebagai warga negara yang tidak loyal.

Baca Juga: Makin Tidak Tahu Diri! Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Irlandia dan Gurun Pasir

Xenofobia abad ke-19 “gerakan voelkisch” (gerakan rakyat atau massa), yang terdiri dari para filsuf, sarjana, dan seniman Jerman yang menganggap semangat Yahudi sebagai sesuatu yang asing bagi Germandom, yang membentuk pemikiran bahwa kaum Yahudi adalah bukan Jerman atau “non-Jerman”.

Para ahli teori antropologi rasial memberikan dukungan keilmuan yang tidak ilmiah (pseudosains) terhadap gagasan satu ini. Partai Nazi, yang didirikan pada tahun 1919 dan dinahkodai oleh Adolf Hitler, memberi wadah ekspresi politik terhadap teori-teori rasisme.

Pada tingkatan tertentu, partai Nazi mendapatkan popularitas karena menyebarkan propaganda anti-Yahudi. Jutaan orang membeli buku Hitler yang berjudul Mein Kampf (Perjuanganku), yang dimana buku tersebut menyerukan untuk melakukan pembersihan kaum Yahudi dari Jerman.

Baca Juga: Penjajahan Tanpa Henti, PM Israel Benjamin Netanyahu Didemo Rakyat Sendiri

Dengan naiknya Nazi ke tampuk kekuasaan pada tahun 1933, partai ini memerintahkan pemboikotan ekonomi anti-Yahudi, melakukan pembakaran buku, dan menetapkan Undang-Undang diskriminasi anti-Yahudi.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: encyclopedia.ushmm.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x