Beberapa ilmuwan lain juga menyatakan wabah ini masih mematikan seperti awal penyebarannya.
“Tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan, baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit seperti yang dikatakannya,” kata Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, serta beberapa ahli virus dan penyakit menular dilansir Turn Back Hoaks melalui Reuters.
Baca Juga: Kemdikbud Tambahkan 2.690 App dan Situs Baru, Ayo Daftar Bantuan Kouta dan Internet Gratis
“Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah,” jelas Van Kerkhove kepada wartawan.
Kemudian, terkait pernyataan De Klerk yang mengatakan Covid-19 merupakan virus flu biasa, WHO menyatakan Covid-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada influenza musiman.
"Banyak orang di seluruh dunia telah membangun kekebalan terhadap jenis flu musiman, Covid-19 adalah virus baru yang tidak memiliki kekebalan," ungkapnya.
Hal ini berarti semakin banyak orang yang rentan terhadap infeksi, dan beberapa akan menderita penyakit parah.
Baca Juga: Jokowi Mengucapkan Selamat Hari Dokter Nasional
Kemudian menurut data yang diterima secara global, sekitar 3,4% dari kasus Covid-19 yang dilaporkan telah meninggal. Sebagai perbandingan, flu musiman umumnya membunuh jauh lebih sedikit dari 1% orang yang terinfeksi.