Gangguan Tidur Sering Terjadi pada Wanita, Simak Resiko Insomnia dan Cara Mendiagnosanya

25 Februari 2021, 15:53 WIB
Insomnia bisa menyebabkan kualitas tidur seseorang terganggu. /pixabay.com/Claudio_Scott

  WARTA LOMBOK – Insomnia adalah gangguan tidur umum yang bisa menjadi kronis dan menyebabkan kesulitan tidur atau terbangun di tengah malam.

Insomnia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Kehamilan dan perubahan hormonal dapat mengganggu tidur.

Perubahan hormonal lainnya, seperti sindrom Pramenstruasi (PMS) atau menopause, juga dapat mempengaruhi tidur.

Baca Juga: Produsen Chip di Taiwan Sedang dilanda kekurangan Air karena Paceklik, disamping Permintaan Chip Meningkat

Insomnia menjadi lebih umum di atas usia 60 tahun. Orang yang lebih tua kurang tidur nyenyak karena perubahan tubuh yang berkaitan dengan penuaan.

Orang yang lebih tua juga kurang tidur nyenyak karena mereka mungkin memiliki kondisi medis atau minum obat yang mengganggu tidur.

Saat anda tidak bisa tidur atau istirahat, anda mudah tersinggung, cemas, atau depresi. Anda juga merasa lelah atau kehabisan energi sepanjang hari.

Selain itu anda juga mengalami masalah memori atau kesulitan berkonsentrasi. Berjuang di tempat kerja, sekolah, atau dalam hubungan.

Dikutip wartalombok.com dari laman Cleveland Clinic pada 24 Februari 2021, dinyatakan bahwa tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis insomnia.

Baca Juga: Berikut Biodata Singkat Para Pemain Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka Hingga Ikbal Fauzi

Baca Juga: Okin dan  Rachel Vennya Bercerai, Begini Kronologis Penyebab Perceraian Mereka

Namun penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan untuk mempelajari lebih lanjut tentang masalah dan gejala tidur anda.

Penyedia layanan kesehatan juga akan meninjau riwayat kesehatan anda dan obat-obatan yang dipakai untuk melihat apakah mereka dapat mempengaruhi kemampuan tidur anda.

Berikut ini hal yang dapat anda lakukan untuk memeriksa insomnia yang dialami:

1. Dapatkan tes darah: Dokter Anda mungkin ingin Anda melakukan tes darah untuk menyingkirkan kondisi medis tertentu seperti masalah tiroid atau kadar zat besi rendah yang dapat berdampak negatif pada tidur.

Baca Juga: Penemuan Ikan Hiu Berwajah Manusia di NTT Hebohkan Warga dan Disorot Media Asing

Baca Juga: Pengakuan Kiky Saputri Pernah Pacaran dengan Laki-Laki Gay Hingga Pilih Jadi Simpanan Pejabat

2. Buat buku harian tidur: Anda mungkin diminta untuk menuliskan pola tidur Anda selama satu hingga dua minggu (waktu tidur, waktu bangun, tidur siang, penggunaan kafein, dll).

Informasi ini dapat membantu penyedia Anda mengidentifikasi pola atau perilaku yang mengganggu istirahat.

3. Selesaikan studi tidur: Studi tidur (polisomnogram) tidak diperlukan untuk mendiagnosis insomnia.

Jika dokter Anda mengkhawatirkan insomnia Anda mungkin disebabkan oleh apnea tidur atau gangguan tidur lainnya, Anda mungkin dirujuk.

Baca Juga: Dokter Tirta Bela Jokowi Terkait Video Kerumunan, Netizen: Awalnya Aja yang Ngegas, Sekarang Ketahuan

Baca Juga: Apakah Kamu Mengalami Gangguan Tidur? Simak Cara Mengatasinya

Anda bisa pergi ke pusat gangguan tidur atau belajar di rumah.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Cleveland Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler