Begitulah kemudian cara Allah menjaga kesucian cinta itu. Jika sesudah menikah, pandangan penuh syahwat, Allah pandang dengan rahmat-Nya. Lantas bagaimana dengan pandangan penuh syahwat pasangan yang belum halal?.
Ustaz kondang ini menjelaskan bahwa, ketika memandang pasangan sebelum menikah, boleh jadi menjadi dosa.
Baru memandang, belum lagi jika tergoda oleh nafsu yang menggelora, akankah cinta suci dalam ikatan sebelum pernikahan ini bisa selamat?.
Maka sebagai orang yang berakal, selayaknya memang menjauhi hal-hal yang bisa menodai arti cinta yang sesungguhnya.
Menikmati penantian dengan terus memperbaiki diri, agar saat waktunya tiba, nikmatnya pacaran setelah menikah benar-benar bisa dirasakan.
Menyalurkan perasaan cinta pada pasangan yang sudah halal, sehingga mendapatkan rahmat dan cinta Allah juga.
Inilah sepintas nikmatnya pacaran setelah menikah, semua bernilai ibadah. Apapun yang haram sebelum menikah, menjadi halal setelah sah.
Memandang yang awalnya dosa, berbalik menjadi pahala, syahwat pun bernilai rahmat saat sudah menikah.***