Network
WARTA LOMBOK - Ikhlas adalah harga paten diterima atau tidaknya sebuah ibadah. Seorang muslim secara umum, apalagi para pengemban dakwah, harus menjaga betul, niat ikhlas dalam ibadah.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'Keikhlasan seseorang laksana ia melepaskan kotoran yang akan jijik untuk dilihat kembali, apalagi sampai diketahui orang lain.' Istilah ini, bermakna, agar seorang menjaga ikhlasnya.
Jika melakukan sesuatu, tidak diungkit-ungkit kembali. Tidak dinampak-nampakan di depan orang banyak saja, laksana ia membuang kotorannya.
Baca Juga: Berikut Bacaan Niat Sholat Hari Raya Idul Adha 2022, Lengkap dengan Artinya
Dikutip wartalombok.com dalam channel YouTube muslimah media center, pada 4 Juli 2022, agar setiap muslim menjaga ikhlasnya dalam beramal.
Hendaknya seorang muslim terutama para pengemban dakwah, mengetahui bahwa amal salih saja tidak cukup. Seorang muslim tidak boleh berdiri di hadapan orang banyak dalam rangka menyeru mereka kepada Islam, mengajari mereka hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah kepada mereka.
Semua itu, tidak boleh dilakukan, karena ada keinginan agar manusia menyebut mereka sebagai orang-orang alim. Seorang pengemban dakwah dan muslim manapun tidak boleh menjadi pegawai dalam suatu organisasi, dengan bekerja secara rajin dan penuh kepatuhan. Jika semua itu dimaksudkan sekedar untuk memperoleh jabatan atau posisi tertentu dari pimpinannya.
Baca Juga: Stop Bergantung dengan Orang Lain, Mulailah Berjuang Sendiri dengan Caramu Sendiri
Seorang pengemban dakwah dan seorang muslim manapun tidak boleh menunaikan salat di hadapan orang banyak, dengan salat yang panjang khusyuk dan konsentrasi penuh. Sementara hal itu tidak pernah dilakukannya saat menunaikan salat sendirian dengan maksud menampakan ketaqwaan dan Kebagusan ibadahnya kepada manusia.
