Kerendahan Hati Imam Abu Hanifah, Menerima Nasihat dari Anak Kecil

- 30 Juli 2022, 13:25 WIB
Ilustrasi, Kerendahan hati Imam Abu Hanifah mau menerima nasihat dari anak kecil.
Ilustrasi, Kerendahan hati Imam Abu Hanifah mau menerima nasihat dari anak kecil. /PIXABAY/460273

WARTA LOMBOK - Sebuah ungkapan, "Semakin berisi semakin merunduk". Jika didalami maknanya memang benar.

Para alim ulama, contohnya, mereka adalah pewaris para nabi. Namun demikian, tidak membuat mereka menjadi sombong, atas ilmu yang dimiliki.

Pada artikel kali ini, kita akan belajar dari Sosok imam Abu Hanifah. Abu Hanifah, yang bernama asli Nu'man bin Tsabit bin Zutha adalah seorang ulama besar pendiri mazhab Hanafi.

Ia termasuk imam mazhab kawakan di antara tiga mazhab muktabar lainnya (mazhab Maliki, mazhab Syafi'i, dan Hanbali).

Baca Juga: Nasihat Tentang Pentingnya Waktu yang tidak Boleh Kamu Sepelekan

Dikutip wartalombok.com dalam postingan kanal YouTube Pena Pencari Hikmah, pada 30 Juli 2022, inilah kisah kerendahan hati, sang imam dalam menerima nasihat.

Suatu hari, Imam Hanafi bertemu seorang anak kecil miskin sedang berjalan memakai sepatu yang terbuat dari kayu.

”Hati-hati, Nak, dengan sepatu kayumu itu. Jangan sampai engkau tergelincir,” kata imam Hanafi menasehati.

Sang bocah pun tersenyum, sembari mengucapkan terima kasih. Kemudian anak itu bertanya.

"Tuan, bolehkah saya tahu namamu?”

”Nu’man,” jawab sang imam.

Baca Juga: Gopi ANTV: MENEGANGKAN, Keluarga Raheja Hampir Mendapat Bukti Tentang Jaggi, Gopi Menggagalkan, Jaggi Sedih

”Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a‘dham (imam agung) itu?” Jawab sang bocah menimpali.

”Nak, bukan aku yang menyematkan gelar itu, melainkan masyarakatlah yang berprasangka baik dan menyematkan gelar itu kepadaku,” jawab Imam Hanafi.

“Wahai sang Imam, hati-hati dengan gelarmu itu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka gara-gara dia. Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke kubangan api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya,” kata anak kecil yang memakai sepatu kayu tersebut.

Mendengar kalimat dari anak kecil tersebut, Imam hanafi pun menangis. Beliau merasa bersyukur masih ada yang mengingatkannya. Bahkan tidak disangka-sangka peringatan itu datang dari lidah anak kecil yang masih polos.

Baca Juga: Al-Khansa Ibunda Para Syuhada, Merelakan Semua Anaknya Menjemput Syahid

Alih-alih tersinggung dan merasa diremehkan, sang imam justru berterima kasih kepada anak tersebut.

Sejatinya, itulah orang yang berilmu dan beriman, tidak pilih-pilih dalam menerima nasihat. Tidak merasa lebih baik, atas apa yang dimiliki.

Semoga Allah merahmati kita semua, dengan cahaya iman dan ilmu. Sehingga, terhindar dari sifat sombong, yang bisa menjerumuskan diri ke dalam perangkap setan.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Channel YouTube Pena Pencari Hikmah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah