Yuk Kita Jelajahi Salah Satu Rumah Allah yang Bernama Masjid Osman

- 6 Agustus 2022, 21:45 WIB
Ilustrasi Masjid Osman.
Ilustrasi Masjid Osman. /PIXABAY/goldbug

WARTA LOMBOK - Masjid Osman adalah masjid yang berada di Jalan K L Yos Sudarso, Kelurahan Pekanlabuhan, Kecamatan Medanlabuhan, bagian barat berada di tepi jalan yang padat.

Sebelah utara dahulu berbatasan dengan rawa-rawa, kebun dan rumah penduduk, sebelah timur berbatasan dengan pabrik minyak sawit, sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk.

Berjarak sekitar 21 kilometer dari pusat kota Medan. Masjid ini dibangun pada masa Sultan Osman dari Kerajaan Melayu Deli.

Baca Juga: Mahasiswa KKP UIN Mataram Berkalaborasi dengan El-Hawa Geria Mengadakan Lomba Memperingati Hari Anak Nasional

Pada artikel kali ini, kita akan menjelajahi masjid Osman, agar lebih dekat dan lebih paham.

Dikutip wartalombok.com dalam Buku Pesona Cinta Penulis Pemula, pada 2 Agustus 2022, inilah masjid Osman.

Awalnya hanya rumah panggung berukuran 16 x 16 meter. Tujuan awal dibangunnya bangunan ini menjadi tempat ibadah umat Islam, adalah sebagai tempat pertemuan rakyat suku melayu dengan sultannya.

Pada masa putranya yang bernama Sultan Mahmud Perkasa Alam berkuasa, meminta arsitek GD Langereis merenovasi masjid yang masih berbentuk bangunan sederhana dari kayu dalam waktu tiga bulan.

Baca Juga: Menghabiskan Budget Besar, Deretan Film Bollywood Mahal Ini Malah Gagal Dipasaran

Pada masa Sultan Mahmud, mulai 1870-1872 masjid mengalami perombakan walaupun tidak menghilangkan arsitektur asli. Pada pintu masjid dipergunakan ornamen Tiongkok, ukiran di setiap bangunan bernuansa India, arsitektur ala eropa, ornamen-ornamennya bernafaskan Timur Tengah.

Kubah tembaga bersegi delapan, berumur seabad lebih mengikuti gaya India beratnya mencapai 2,5 ton.

Luas bangunan ini mencapai 1 hektar. Bangunan-bangunan terdiri dari gapura, bangunan induk (masjid), tempat wudhu dan makam-makan yang dipagari dengan pagar besi di sekelilingnya.

Baca Juga: Gangaa ANTV: MENYESAL, Niranjan dan Madhvi Tahu Sifat Asli Jhanvi, Sagar Kaget Gangaa Bersama Laki-Laki

Gapura berada sebelah barat masjid di sisi selatan. Gapura ditopang oleh dua kelompok tiang, masing -masing kelompok terdiri dari lima tiang dengan salah satunya berukuran besar.

Setelah melewati gapura kita akan memasuki bangunan induk. Masjid berukuran 30 x 40 m, memiliki serambi serta ruang utama salat.
Bekas istana dari Kesultanan Deli yang berada di Labuhan Deli, sekarang tidak tampak lagi, tinggal puing-puing saja.

Tahun 1854 Deli tunduk kepada Aceh dan Sultan Osman dijadikan wakil sultan Aceh di Deli. Setelah tidak ada lagi kerajaan, masjid ini berfungsi sebagai rumah ibadah, tempat penyelenggaraan hari besar keagamaan dan tempat pemberangkatan jemaah haji asal Medan Utara.

Baca Juga: Jadi Janda Sejak Kecil Hingga Bertemu dengan Cinta Sejatinya, Berikut Sinopsis Singkat Serial India Gangga

Tahun 1927 masjid ini direhab dan mendapat bantuan dari Presiden RI. Kemudian pada tahun 1991 masjid di pugar oleh pemerintahan kota Medan dan diresmikan pada 4 Juni 1992.

Nah bagaimana? Sudah terbayang bukan aura sejuknya di dalam masjid tersebut? Semoga Allah izinkan kita mengunjunginya, suatu hari nanti.***

Editor: Baiq Hurratul Hasanah

Sumber: Buku Pesona Cinta Penulis Pemula


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x