Network
WARTA LOMBOK - Ketika kita berbicara tentang kepemilikan rumah, biasanya kita membayangkan pasangan menikah yang bersama-sama mengambil langkah besar ini.
Namun, dalam era modern, semakin banyak wanita muda yang memutuskan untuk menjadi pemilik rumah sendiri, tanpa bergantung pada pasangan.
Salah satu contohnya adalah Rachel P., seorang wanita berusia 24 tahun yang memutuskan untuk membeli rumah di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Siswi MAN 1 Mataram Ikuti Kejuaraan International Karate Championship
Rachel P. memiliki latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan gelar MBA. Ia awalnya bermimpi untuk mencapai kesuksesan di Manhattan, dan impian ini mencakup pembelian rumah.
Meskipun ia memiliki pemahaman tentang pasar properti New York yang mahal, ia merasa bahwa membeli rumah adalah sebuah tantangan yang mungkin akan dia hadapi di masa mendatang, saat dia memiliki pasangan dengan dukungan keuangan.
Namun, segalanya berubah saat pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020. Rachel tinggal bersama pacarnya dan berbagi apartemen satu kamar tidur selama dua tahun.
Baca Juga: Karakter-Karakter dalam Serial Boruto yang Terlupakan, Namun Berpotensi tuk Kembali Berperan
Namun, situasi ini menjadi tidak nyaman saat perintah tinggal di rumah diberlakukan. Ia mulai merasa butuh lebih banyak ruang, dan itulah saat dia mulai mempertimbangkan untuk membeli rumah.
Meskipun pasangannya saat itu menentang ide tersebut, Rachel memutuskan untuk mencari rumah sendiri.
Ia menyadari bahwa pasar perumahan di bagian utara New York memiliki harga yang terjangkau, dan dia bisa membeli rumah dengan harga $200.000. (Rp 2.800.000.000) Rachel mencari tahu bahwa dia bisa melakukan ini Sendiri.
Baca Juga: Tak Bisa Dikendalikan, Berikut Fakta Di Balik Miryo: Kekuatan Pemikat Eida di Serial Boruto
Meskipun dia memiliki utang mahasiswa yang besar dan tidak mendapat bantuan finansial dari keluarganya.
Pada akhirnya, Rachel berhasil mendapatkan persetujuan pinjaman hipotek dan membeli rumahnya pada tahun 2021, ketika usianya baru 24 tahun.
Keputusannya untuk membeli rumah sendiri merupakan pencapaian besar baginya, dan ia mengatakan, "Saya ingin mencentang kotaknya: pemilik rumah. Saya ingin menjadi orang dewasa sejati."
Rachel bukan satu-satunya wanita muda yang mengambil langkah ini. Menurut National Association of Realtors (NAR), jumlah wanita lajang yang memiliki rumah hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan pria lajang.
Ini adalah perkembangan yang menarik mengingat pada tahun 1981, 73 persen pembeli rumah adalah pasangan menikah, sementara hanya 11 persen adalah wanita lajang dan 10 persen pria lajang.
Pada tahun 2022, 61 persen pemilik rumah adalah pasangan menikah, 17 persen wanita lajang, dan 9 persen pria lajang.
Meskipun wanita-wanita ini menghadapi berbagai tantangan, seperti utang mahasiswa dan situasi keuangan yang kompleks, banyak dari mereka berhasil membeli rumah sendiri dan merasa bangga dengan pencapaian ini.
Keberanian mereka dalam mengambil langkah ini juga membuktikan bahwa memiliki rumah bukanlah impian yang tidak terjangkau untuk wanita muda.
Rachel, seperti banyak wanita lainnya yang memutuskan untuk menjadi pemilik rumah sendiri, telah membuktikan bahwa keinginan, ketekunan, dan pemahaman tentang pasar properti dapat membantu seseorang mencapai impian memiliki rumah, bahkan di usia muda.
Baca Juga: Adzkia Aisya Mas'ud, Pelajar MAN 2 Mataram, Berjaya di Final Round HKIMO 2023
Pada akhirnya, ia menyarankan remaja putri lainnya untuk "percayalah pada dirimu sendiri tanpa ragu-ragu." Dengan keyakinan dan tekad, siapa pun dapat meraih impian memiliki rumah sendiri, terlepas dari status pernikahan atau usia mereka.***
