Guru Besar Hukum Ubaya: Debat Putaran Pertama, Anies Isinya Daging Semua

14 Desember 2023, 06:03 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat perdana /ANTARA/Galih Pradipta

WARTA LOMBOK – Pemahaman hukum tata negara Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, yakni Anies Baswedan dianggap sesuai dengan cita-cita pendiri negara Republik Indonesia yang harus diwujudkan dalam bentuk konkret.

 

Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD), bukan negara kekuasaan atau negara yang diatur sesuai selera kekuasaan. Hal itu dinyatakan Prof. Hesti Armiwulan, Guru Besar Universitas Surabaya (Ubaya) yang juga anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Capres Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gus Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), saat acara nonton bareng Debat Capres putaran pertama di Kantor Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB), Jl. Gayungsari Timur 33 Surabaya, pada Selasa, 12 Desember 2023.

Dalam acara yang berlangsung dengan konsep lesehan di halaman kantor tersebut, ikut hadir Ketua Relawan AMIN Jawa Timur (Jatim), yakni Dhimam Abror, kemudian hadir pula Ketua DPW NasDem (Nasional Demokrat) Jawa Timur, yaitu Sri Sajekti Sudjunadi dan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) AMIN Jatim, yakni Thoriqul.

Baca Juga: Debat Capres 2024: Anies Sebut Jakarta di Masanya Paling Banyak Beri Izin Rumah Ibadah, Benarkah Demikian?

Prof. Hesti Armiwulan menuturkan bahwa Anies Baswedan merupakan Capres yang sangat menguasai materi debat. Bahkan Guru Besar Ubaya tersebut menyebut bahwa gagasan-gagasan serta narasi yang dilontarkan oleh Anies isinya daging semua.

“Dari putaran pertama ini sudah terlihat Anies paling menguasai materi. Isinya daging semua. Jika diberi penilaian, Anies saya kasih nilai 9, Ganjar minus dan Prabowo tidak nyambung antara pertanyaan dan jawaban,” ujar Guru Besar Ilmu Hukum Ubaya tersebut.

Hal senada disampaikan oleh Dhimam Abror. Dari sisi komunikasi, terlihat Anies paling siap dibanding Capres lainnya. Acara debat Capres putaran pertama berlangsung cukup seru saat terjadi saling serang antara Capres Anies dengan Prabowo.

Saat Anies diserang secara pribadi tentang pencalonannya sebagai Gubernur DKI saat itu, dengan tenang Anies membalas bahwa pilihan sebagai oposisi memang tidak semua politisi bisa tahan uji. Dan Prabowo termasuk satu di antaranya. Bisnisnya macet karena beroposisi.

Baca Juga: Ditanyai Soal IKN Oleh Ganjar, Ini Jawaban Cerdas Anies Baswedan: Jangan Meniru Pemerintahan Belanda

Demikian juga pertanyaan yang menohok tentang keputusan MK, tentang Gibran yang dianggap Anies mencederai konstitusi dan melanggar etika. “Bagaimana perasaan bapak ketika terjadi pelanggaran etika oleh MK sesuai hasil putusan MKMK waktu itu?” tanya Anies.

Setelah terdiam sejenak dan tampak mencari jawaban yang tepat, akhirnya Capres Prabowo menjawab dan terkesan asal saja. “Kita bukan anak kecil lagi lah. Kita serahkan pada rakyat. Biarkan rakyat yang menilai. Jika tidak suka paslon nomor 2 ya jangan dipilih,” jawab Prabowo.***

Editor: Mamiq Alki

Tags

Terkini

Terpopuler