Sebelum Tersangka, Edhy Prabowo Serukan Antikorupsi Ketika Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019

- 27 November 2020, 21:39 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020. /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras./ANTARA

WARTA LOMBOK – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus suap benih lobster.

Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, pada hari Rabu, 25 November 2020. Saat itu, dirinya baru saja tiba di Indonesia usai melakukan kunjungan ke Honolulu, Negara Bagian Hawaii, Amerika Serikat.

Edhy Prabowo pernah menyerukan seruan antikorupsi saat peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019. Hal tersebut diserukan oleh Edhy Prabowo pada tanggal 9 Desember 2019.

Baca Juga: Ini Respon Fadli Zon yang Dinanti, Setelah Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK

Sebagaiamana berita mantrasukabumi.com dalam artikel “Edhy Prabowo Ternyata Pernah Serukan Perang Lawan Korupsi! Begini Isi Pernyataannya”, dalam cuitan itu, Edhy Prabowo juga mengajak supaya Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun komitmen menjadi birokrat yang bersih dan melayani.

Seruan itu disampaikan oleh Edhy Prabowo dalam sebuah cuitan yang dikirim di tanggal tersebut. Menurutnya, korupsi merupakan musuh utama dalam pemerintahan yang harus diperangi.

“Korupsi adalah musuh utama yang harus kita perangi. Bersama-sama membangun komitmen KKP menjadi birokrat yang bersih dan melayani untuk mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera. Selamat Hari Antikorupsi Sedunia!” ujar Edhy Prabowo dalam cuitan yang diposting 9 Desember 2019, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun @Edhy_Prabowo pada Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Hasil Survei CPCS: Publik Setuju Jabatan Presiden Satu Periode Selama Tujuh Tahun

Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap benih lobster oleh KPK, Edhy Prabowo menyatakan dirinya mengundurkan diri dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

"Saya akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua umum dan juga nanti akan mengundurkan diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri, dan saya yakin prosesnya sudah berjalan," ujarnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara News pada Kamis, 26 November 2020.

"Saya akan bertanggung jawab penuh saya akan hadapi dengan jiwa besar," ujar Edhy Prabowo.

Baca Juga: Simak Nih Ada 5 Zodiak yang Dianggap Sering Berkata Jujur dan Apa Adanya, Zodiak Anda?

Dirinya kemudian meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat atas perbuatannya tersebut.

"Saya minta maaf ke ibu saya, saya yakin beliau menonton ini dan dalam usianya yang sudah sepuh ini saya yakin beliau tetap kuat. Saya juga minta maaf ke masyarakat khususnya masyarakat kelautan dan perikanan yang mungkin banyak yang terkhianati," lanjut Edhy.

Dirinya juga mengaku tidak melakukan pencitraan di depan umum dan akan membeberkan apa yang terjadi seluruhnya.

Baca Juga: Bersemi Dimasa Pandemi, Aneka Kuliner Warga Desa Jango Tembus Pasar Luar Daerah

"Ini adalah kecelakaan yang terjadi. Saya akan tanggung jawab semua dan saya akan membeberkan apa yang saya lakukan. Ini tanggung jawab penuh saya dunia dan akhirat. Saya akan menjalani pemeriksaan ini, Insya Allah, mohon doa kepada teman-teman, saya minta maaf ke keluarga besar partai," ujar Edhy.***(mantrasukabumi.com/Ilham Anugrah)

Editor: LU Ali

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x