Network
WARTA LOMBOK - Tepat satu bulan yang lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo. Ia diduga terlibat penyalahgunaan anggaran dan terkait penerbitan izin benih lobster.
Edhy Prabowo ditangkap bersama istrinya pada 25 November 2020 ketika tiba di Indonesia setelah perjalanan dari Amerika Serikat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.
Uang hasil korupsi tersebut diakui oleh Edhy digunakan untuk berbelanja barang-barang mewah bersama istrinya di Amerika Serikat.
Baca Juga: Menteri KKP Ditangkap KPK, Susi Pudjiastuti Dirindukan Rakyat
Mantan menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti menanggapi perihal penahanan menteri Edhy Prabowo tersebut.
Seperti dilansir Warta Lombok.com dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui artikel "Berbeda dengan Edhy Prabowoyang Terjerat Korupsi Lobster, Susi: Dulu Ditawari 5 Triliun Saya Tolak", Susi mengaku bahwa dirinya tidak kaget mendengar berita tersebut.
Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan saat diundang di kanal YouTube Najwa Shihab pada Jumat, 25 Desember 2020.
Ia mengatakan tidak terkejut dengan perihal penagkapan menteri KKP tersebut. Ia yang pernah memimpin di kementerian tersebut bahkan mengaku jika pernah ditawari uang sejumlah Rp5 triliun saat masih menjabat menteri.
“Saya no komen saja. Itu proses hukum biar saja berlalu. Ya kaget tidak, you remember, dulu saya ditawari lima triliun, saya tidak mau,” pungkasnya meyakinkan.
