Kemerdekaan Belajar Disusul Gemar Belajar Kemudian

- 25 Desember 2020, 09:25 WIB
Ilustrasi Merdeka Belajar
Ilustrasi Merdeka Belajar /WartaLombok-LU Ali

Oleh: Elisa Musliana

WARTA LOMBOK - Kondisi pendidikan kita saat ini dapat digambarkan sebagai kelas tanpa guru. Anak-anak belajar ketika ada guru. Tapi langsung riuh ramai ketika guru meninggalkan kelas.

Bukan salah anak-anak yang memang tidak dibiasakan merencanakan sendiri proses belajarnya. Belajar yang semula aktivitas alami anak dirampas menjadi agenda orang dewasa yang dipaksakan pada anak.

Baca Juga: Pendidikan yang Memanusiakan Manusia

Baca Juga: Digitalisasi Pendidikan Indonesia

Pendidik mendikte dimana dan kapan waktu belajar, tanpa peduli apapun yang sedang dialami anak. Pendidik mendikte tujuan dan materi yang harus dipelajari anak, meski tidak relevan dalam kehidupan anak.

Bila ada anak yang membandel, orang dewasa berusaha mengendalikannya dengan ganjaran dan hukuman.

Diiming-iming ganjaran bila anak kembali belajar. Diberi ancaman hukuman mulai hukuman fisik hingga tidak lulus ujian atau tidak naik kelas. Tidak heran bila ujian masih dijadikan monster untuk menakut-nakuti anak agar belajar.

Baca Juga: Bagi Wanita Usia 20 Hingga 40 Tahun, Segera Lakukan 8 Hal ini Sebelum Terlambat

Halaman:

Editor: LU Ali


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah