Habis Dilanda Gempa, Warga Mamuju Sulawesi Barat Pusing Harga Bensin Rp30 Ribu per Liter

- 17 Januari 2021, 14:39 WIB
Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo melanda Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Kamis, 14 Januari 2021.
Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo melanda Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Kamis, 14 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

WARTA LOMBOK - Bencana alam gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo melanda kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Jumat, 15 Januari 2021.

Sejumlah bangunan tercatat mengalami kerusakan serta berimbas pada harga kebutuhan masyarakat akibat gempa 6,2 magnitudo yang mengagetkan warga di Mamuju.

Menurut keterangan yang diperoleh, harga untuk bensin eceran saja mengalami kenaikan tiga kali lipat dari harga normal dan menembus harga Rp30 ribu untuk satu liternya.

Baca Juga: Viral Warga Korban Banjir Kalimantan Selatan Evakuasi Balita dengan Baskom dan Wajan

Baca Juga: Viral Video Polisi Menendang HRS Masuk Mobil, Begini Penjelasan Refly Harun

Keterangan tersebut diperoleh dari salah seorang warga di Mamuju, Sulawesi Barat yang mengeluh betapa mahalnya harga kebutuhan pokok setelah gempa bumi melanda.

"Bukan hanya harga bensin Rp30.000 per liter tetapi harga mie instan dijual dengan harga Rp10.000 per bungkus," kata Ashari.

Dilansir Warta Lombok.com dari PR Depok melalui artikel "Pasca Gempa Mamuju, Harga Bensin Naik Hingga Rp30.000 per Liter, Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat", Ashari mengeluhkan jika ada pihak yang mengambil keuntungan dari bencana alam yang sedang dihadapi.

Padahal situasinya, masyarakat tengah menderita. Dengan naiknya harga, justru malah makin menambah beban bagi masyarakat.

"Kenaikannya sampai 100 persen dari harga normal, itu sangat membebani, kalau harganya naik cuma 50 persen masih dianggap wajar," katanya.

Hal senada dikatakan Yuti, warga lain, yang mengatakan, bahwa saat ini masyarakat kabupaten Mamuju tengah kehilangan pencaharian akibat gempa.

Baca Juga: Menparekraf Berharap Kerajinan Tangan Lombok Bersaing di Perhelatan MotoGP

Baca Juga: Perhelatan MotoGP Mandalika, Sandiaga: Sektor Pariwisata Harus Mampu Memutus Rantai Pengangguran

Namun justru dihadapkan pada persoalan sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok.

"Kenaikan harga ini mesti menjadi tanggung jawab pemerintah, pengungsi saat ini mencapai ribuan, dari mana mereka dapat makan dan memenuhi kebutuhannya, kalau situasi ekonomi tidak terkendali dengan naiknya harga," tuturnya.

Dia berharap pemerintah dapat membantu warga di pengungsian. Hal itu yang menjadi harapan masyarakat yang tengah kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.

Sementara itu, korban gempa Kabupaten Mamuju terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Sedangkan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terdapat korban berjumlah 8 orang.

Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang, sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Galau Pergantian Presiden 2021, Ramal Balik Mbak You Turun Berat Badan

Baca Juga: Seorang Musisi Zacky Terlibat Kasus Narkoba, Ia Ditangkap Polisi di Kamar Kosnya

Sementara itu, masyarakat pengunsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.***(PR Depok/Bintang Pamungkas)

Editor: Herry Iswandi

Sumber: PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x