Sultan Hamengku Buwono X Bicara Kalau Gagal 'Ngontrol' di RT/RW Jalan Keluar dengan Cara 'Lockdown Totally'

- 19 Juni 2021, 07:20 WIB
Sri Sultan HB X Sebut Kontrol di RT RW, kalau gagal, arep ngopo maneh (mau apa lagi) kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu satunya cara ya lockdown totally, kita pemerintah juga sulit kalau masyarakat tidak mengapresiasi diri sendiri untuk bisa disipilin.
Sri Sultan HB X Sebut Kontrol di RT RW, kalau gagal, arep ngopo maneh (mau apa lagi) kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu satunya cara ya lockdown totally, kita pemerintah juga sulit kalau masyarakat tidak mengapresiasi diri sendiri untuk bisa disipilin. /Twitter.com/@merapi_uncover

WARTA LOMBOK - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertimbangkan menerapkan "lockdown" secara total untuk menekan tingginya kasus COVID-19 di wilayahnya.

"Kita kan sudah bicara 'ngontrol' di RT/RW, kalau gagal terus mau apa lagi. Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya 'lockdown totally'," kata Sri Sultan di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.

Menurut Sultan, melalui kebijakan PPKM Mikro yang kembali diperpanjang hingga 28 Juni 2021, Pemda DIY bahkan telah mengatur secara mendetail mengenai pengetatan teknis kegiatan masyarakat hingga di level RT/RW.

Baca Juga: SHIO Sabtu 19 Juni 2021: Kehadiran Peruntungan Anjing Harus Bisa Merelakan Masa Lalu dan Terus Melangkah

Melalui kebijakan itu, penyelenggaraan kegiatan masyarakat tidak hanya mensyaratkan persetujuan dari kelurahan, tetapi juga harus disertai persetujuan kecamatan.

"PPKM ini kan sudah bicara menangani di RT/RW, padukuhan, kalau itu pun gagal, mobilitas-nya seperti ini kalau 'weekend', ya terus mau apa lagi, ya 'lockdown'," kata Raja Keraton Yogyakarta ini seperti dilansir wartalombok.com dari Antara pada Sabtu, 19 Juni 2021.

Sri Sultan juga mengaku heran dengan tingkat pemanfaatan tempat tidur atau "bed occupancy rate" (BOR) pasien COVID-19 di DIY yang mengalami kenaikan begitu cepat dalam sepekan. Dari biasanya di kisaran 36 persen, kini telah mencapai 75 persen.

Mengenai wacana penerapan "lockdown" ini, Sultan akan segera menggelar rapat bersama dengan mengundang para dokter beserta pemerintah kabupaten/kota di DIY.

Baca Juga: SHIO Sabtu 19 Juni 2021: Kehadiran Peruntungan Kambing Harus Bisa Memikirkan Keputusan untuk Masa Depan

Baca Juga: Menteri PUPR Memperkirakan Progres Pembangunan Pintu Air Demangan Baru Akan Selesai Pada Akhir Tahun 2021

"Saya sudah bicara masalah karantina di masing-masing kabupaten, ya saya mendengar nanti hari Senin siang kita rapat bersama baik dengan dokter-dokter maupun dengan kabupaten/kota. Mereka mau lebih mengetatkan masyarakatnya tidak," tutur-nya.

Ia menyadari bahwa kasus COVID-19 yang terus berkembang secara fluktuatif tidak hanya terjadi di Tanah Air. Bahkan beberapa negara lain seperti Malaysia dan Singapura telah menerapkan "lockdown" lagi.

"Jadi mungkin grafik-nya memang fluktuatif, tidak ada pick, naik turun. Tetapi lepas dari kondisi seperti itu ya memang harus punya kemampuan mendisiplinkan diri. Kalau enggak ya selamanya begini terus," ujar Sultan.

Pada Jumat 18 Juni, kasus konfirmasi COVID-19 di DIY bertambah 592 kasus sehingga secara kumulatif mencapai 51.338 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 237 kasus menjadi 44.843 kasus dan meninggal bertambah 12 kasus sehingga total kasus meninggal mencapai 1.342 kasus.***

Editor: M. Syahrul Utama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah