WARTA LOMBOK - Penyebaran varian Delta yang lebih tinggi beberapa pekan terakhir mengakibatkan lonjakan kasus aktif di Indonesia.
Data GISAID mengungkapkan bahwa penyebaran varian Delta cukup tinggi pada tiga pekan terakhir bahkan mencapai 95 persen.
Penyebaran kasus varian Delta yang mencapai 95 persen tersebut juga dilengkapi dengan varian Alpha serta varian lokal Indonesia.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Indonesia Raih Medali Pertama, Johnny G Plate Janjikan Atlet Bonus
“Jika dilihat dari data GISAID, selama 3 minggu terakhir lebih dari 95 persen merupakan varian delta,” tutur Ketua Tim WGS Sars-CoV-2 LIPI sebagaimana dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Kominfo pada 13 Juli 2021.
Virus varian Delta 50 persen lebih menular dari varian alpha, yang dimana varian Alpha sendiri juga 50 persen lebih menular dari varian sebelumnya.
Tingkat penyebaran tersebut akan lebih berisiko pada lingkungan yang tidak melaksanakan penanggulangan Covid-19 seperti menggunakan masker atau melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Peruntungan Shio 25 Juli 2021, Fengshui: Shio Keberuntungan yang Anda Dapatkan
Satu orang yang terinfeksi Covid-19 dari strain pertama, rata-rata dapat menginfeksi 2,5 orang lain, sementara varian Delta lebih berisiko lagi.