Network
WARTA LOMBOK - Politisi Fahri Hamzah turut menyoroti pernyataan Krisdayanti yang secara terbuka mengungkap gaji anggota DPR yang fantastis.
Fahri menilai fraksi yang berdiri sebagai opisisi di DPR tak akan berani bersuara di parlemen karena sudah memiliki gaji yang tinggi.
Ia kemudian mengomentari pernyataan penyanyi kondang Krisdayanti yang membeberkan besaran gaji yang diterima seorang anggota DPR setiap bulannya.
Baca Juga: Letda Ajeng Tresna, Pilot Pesawat Tempur Perempuan Pertama di Indonesia
Fahri Hamzah me-repost dialog Krisdayanti dengan politisi partai Nasdem Akbar Faizal di kanal YouTube yang secara blak-blakan menanyakan besaran gaji dan tunjangan anggota DPR.
Krisdayanti, anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan menerima gaji sebesar Rp16 juta setiap tanggal 1 dan Rp59 juta di tanggal 5 setiap bulannya.
Mantan istri Anang Hermansyah itu juga menyebut menerima tunjangan Dana Aspirasi sebesar Rp450 juta sebanyak lima kali setiap tahun.
Kemudian ada Dana Kunjungan sebesar Rp140 juta yang diterima anggota DPR sebanyak delapan kali dalam setahun.
Fahri Hamzah kerap melontarkan kritik terhadap oposisi yang ia nilai tidak aktif dalam memberikan kritik terhadap pemerintah.
Ia bahkan menyebut parlemen sepi dari orang-orang "cerewet" terhadap kinerja pemerintah karena sudah nyaman dengan gaji tinggi.
Fahri menilai fraksi-fraksi yang mengatakan diri sebagai oposisi seolah-olah kalem dalam bersikap dan bersuara.
Video percakapan Krisdayanti dan Akbar Faizal itu ia tanggapi dengan menyebut oposisi selama ini "santuy" karena memiliki gaji dan tunjangan besar setiap bulannya.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Pemilu 2024 Diundur, Ini Alasannya
Baca Juga: Koordinator Pengacara Korban Pelecehan di KPI Pusat Kantongi Bukti untuk Menangkis Laporan Pelaku
"Pantesan....Opisisi Letoy," tulisnya di akun Twitter @Fahrihamzah pada 15 September 2021.
Besaran gaji dan tunjangan seorang anggota DPR yang diungkapkan Krisdayanti kini masih menjadi topik hangat perbincangan dan perhatian publik di Tanah Air.
Berbagai kalangan juga turut menyoroti gaji anggota DPR serta tunjangan yang dinilai fantastis namun tak sebanding dengan kinerja dalam parlemen dalam mengkritisi kebijakan pemerintah khususnya fraksi oposisi.***
