WARTA LOMBOK – Penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) ke markas TNI di Papua berbuntut panjang dan membuat masyarakat dan TNI menjadi marah besar.
Pihak anggota TNI ada yang meninggal dunia, luka-luka dan ada yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Gerakan Papua Merdeka.
Sebagaimana diberitakan Suara Jayapura dengan judul "Tidak Ada Toleransi kepada KKB, Panglima TNI Ubah Jadi Operasi Siaga Tempur", bahwa Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta para pasukannya yang ditempatkan di Papua untuk tidak memberikan toleransi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca Juga: Sejumlah Wanita di Papua Nugini Disiksa Hingga Tewas Karena Dituduh Menggunakan Sihir
Hal ini juga berlaku kepada prajurit TNI yang sedang menjalankan operasi pencarian Pilot Susi Air yang sampai saat ini belum berhasil diselamatkan.
Karena, baru-baru ini KKB menyerang prajurit TNI yang mengemban misi penyelamatan Pilot Susi Air.
Akibatnya, satu prajurit TNI bernama Pratu Miftahul Arifin dilaporkan meninggal dunia usai kontak tembak.
Lalu 4 dari 35 prajurit TNI yang berada dalam misi itu dilaporkan mengalami luka-luka dan dikabarkan selamat. Sementara 4 personel lainnya masih belum terkonfirmasi.