"Guru ngaji dan marbot mendapatkan sentuhan perhatian khususnya dari pemerintah. Kalau ini kan sudah dilakukan pak Ganjar di Jateng. Jadi ini bukan janji. Ini dilanjutkan di skala nasional," ungkapnya.
Baca Juga: PRMN Rayakan Ulang Tahun ke-4 dengan Komitmen Tingkatkan Standar dan Berinovasi
"Nah ini contoh-contohnya, anak-anak santri bisa juga sama berkembangnya dengan lulusan sekolah nasional non santri," tambahnya.
Kemudian berikutnya, Yenny memastikan akan ada kesetaraan antara pondok pesentren dengan sekolah umum. Misalnya terkait adanya keluhan ijazah ma'had ali pesantren salaf yang ijazahnya tidak bisa diterima untuk mencari pekerjaan.
"Jadi kedepan harus ada upaya untuk menyamakan, sehingga anak-anak lulusan pesantren salaf juga bisa punya kesempatan, pekerjaan yang sama seperti anak Indonesia lainnya. Komitmen kita seperti itu," jelas Yenny Wahid.***