"Tolong sampaikan ke Ibu Menkeu, ada pertanyaan dari Tom Lembong apakah Sri Mulyani bersedia memberikan keterangan lebih lanjut, lebih rinci, lebih detail, transparan terkait kenaikan anggaran drastis yang disahkan hanya dengan sekali rapat dengan empat individu," sambungnya.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Banyak Pejabat Takut Dikejar KPK, Pengamat: Presiden Jangan Ternak Terduga Koruptor
Kenaikan anggaran untuk pengadaan alutsista ini disayangkan terjadi karena saat negara sedang mengalami banyak kebutuhan, salah satunya terkait harga bahan pokok.
"Apakah urgensinya benar-benar sedemikian tinggi bahwa harus ada kenaikan sejumlah itu sebesar 5 miliar dolar di saat rakyat lagi susah?" ujarnya.
Kritisi Food Estate
Bukan hanya mengomentari kenaikan anggaran pengadaan alutsista di Kemhan, pihak AMIN pun juga turut menyinggung food estate.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyatakan, food estate wujudnya adalah pengembangan industri pertanian berbasis kawasan, yang pada praktiknya justru dikuasai korporasi.
Hal itu, menurut Anies, akan membuat food estate sangat terikat dan dikuasai oleh pemilik modal. Karena itu dia mendorong pertanian kontrak yang merupakan bentuk kerja sama antara pemilik modal dan petani.
Dengan adanya kontrak dari pemerintah, petani bisa tetap menjual hasil produksi kepada konsumen dengan harga yang relatif baik dan memiliki kepastian pembelian produk.