Baca Juga: Kritik Tegas AMIN Soal Anggaran Alutsista Melonjak, Food Estate Hingga Pembangunan IKN
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan saat ini Indonesia berada di persimpangan jalan antara negara hukum yang dikendalikan oleh penguasa atau negara kekuasaan yang mengendalikan hukum.
Dalam situasi ini, kata Anies, diperlukan gerakan perubahan.
“Kita ingin mengembalikan Indonesia tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan,” kata Anies.
Selain itu, Anies juga menyebut etika di Indonesia mestinya dijunjung tinggi. Ketika terjadi pelanggaran etika, kata Anies, jangan sembunyi di balik keputusan hukum.
“Justru kita harus mengatakan bahwa tugas dari pimpinan tertinggi memberi contoh bila ada pelanggaran etika maka itu adalah mendasar. Bila tidak, maka ke bawah ke seluruh rakyat semua akan kompromi dan praktik ‘orang dalam’ yang tadi saya sampaikan akan merusak sendi-sendi kehidupan bernegara kita,” kata Anies.
“Lalu bagi anak-anak muda kita semua menyadari pemilu ini tentang masa depan. Anda pemilik masa depan. Saya yakin Anda akan memilih yang serius untuk menjadi residen, bukan yang main-main untuk jadi presiden.”
Anies Bilang Prabowo Tak Tahan jadi Oposisi karena Sulit Berbisnis
Calon Presiden Anies Baswedan menyinggung lawannya di Pilpres 2024, Prabowo Subianto, soal keputusan masuk Pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.