Harga Telur Ayam Mulai Ada Kontraksi, Kepala NFA Sebut Tidak Ada Kaitan dengan Bantuan Pangan

- 8 Maret 2024, 08:16 WIB
Harga telur ayam mahal, banyak warga yang terpaksa membeli telur pecah karena harganya lebih murah. Salah seorang pembeli memperlihatkan telor pecah, Minggu 03 April 2024.*
Harga telur ayam mahal, banyak warga yang terpaksa membeli telur pecah karena harganya lebih murah. Salah seorang pembeli memperlihatkan telor pecah, Minggu 03 April 2024.* /Asep MS/PRMN Grup

WARTALOMBOK - Mulai adanya kontraksi harga telur ayam di pasar sudah menjadi atensi pemerintah, yang dalam hal ini Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA). Pantauan di panel harga pangan per 5 Maret mencatat harga rerata nasional telur ayam ras di tingkat konsumen menyentuh Rp 31.589 per kilogram (kg). Sementara harga jagung pakan ternak di tingkat petani rerata nasional di Rp 5.480 per kg.

 

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan. Sedari tahun lalu, pihaknya telah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak dengan harga Rp 5.000 per kg, disebabkan kala itu harga jagung pakan berada di kisaran Rp 9.000 per kg.

 

“Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50 persen lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering. Waktu itu harga jagung mendekati Rp 9.000 per kg, sehingga pemerintah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton dan disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian),” ucap Arief dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 7 Maret 2024.

 

Sampai 6 Maret, Perum Bulog dalam menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari program SPHP telah menyentuh angka 201 ribu ton atau 51 persen dari total alokasi 343 ribu ton. Sebaran peternak ada di 18 provinsi antara lain DKI Jakarta & Banten, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

 

“Lalu ada isu yang bilang harga telur itu naik, katanya karena adanya program bantuan pangan telur. Saya jelaskan bantuan pangan dari NFA bersama ID FOOD berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai. Padahal harga telur naik hari ini, karena sebulan lalu harga jagung pakan itu Rp 9.000 per kg,” ungkap Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.

 

Halaman:

Editor: Ahmad Riadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x