Network
WARTALOMBOK - Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Padang Pariaman pada Kamis, 7 Maret 2024 lalu telah mengakibatkan duka yang mendalam bagi warga Nagari Sungai Durian. Sebanyak 41 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan tiga korban jiwa yang menjadi korban tragis dari bencana tersebut.
Menteri Sosial Tri Rismaharini secara langsung menyampaikan duka cita atas peristiwa ini dan memberikan dukungan moril kepada keluarga korban. Tak hanya itu, Mensos juga memberikan perhatian khusus terhadap kemandirian hidup para ahli waris korban.
Dalam kunjungannya pada Rabu 13 Maret 2024, Menteri Sosial Risma bertemu dengan Randa Fauzanatul (20), seorang ahli waris korban longsor Padang Pariaman. Randa yang kehilangan kedua orang tuanya dan mata pencahariannya tergerak oleh ajakan Mensos Risma untuk berkerja di Balai yang ada di Padang.
"Kamu ikut kerja di Balai saya di Padang ya? Nanti kamu bisa bikin warung kopi sendiri," kata Mensos Risma kepada Randa, menawarkan pekerjaan yang dapat memberikan sumber penghasilan baru bagi Randa yang terdampak bencana tersebut, di kutip dari kemensos go.id, Jumat 15 Maret 2024.
Kehadiran Mensos Risma tidak hanya memberikan suntikan semangat bagi Randa, namun juga bagi seluruh korban bencana. Dalam kunjungannya, Mensos juga meninjau langsung kondisi korban banjir dan longsor serta menyerahkan bantuan secara langsung, seperti satu paket genset lengkap beserta bahan bakarnya, tenda keluarga, beras, telur, dan pakaian anak-anak.
Menanggapi bantuan tersebut, Mensos Risma menekankan pentingnya menyimpan barang-barang tersebut sebagai lumbung sosial yang dapat digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Kalau gak dipakai bisa disimpan, saya isi makanan. Bapak saya bantu lumbung sosial, jadi sewaktu-waktu bisa digunakan," ujar Mensos pada Wali Nagari Sungai Durian.
Sebelumnya, Kementerian Sosial melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang telah menyalurkan bantuan berupa paket makanan siap saji, selimut, kasur, tenda, dan peralatan kebersihan bagi para korban terdampak.
Santunan senilai Rp 15.000.000 juga diserahkan kepada ahli waris dari tiga korban yang meninggal akibat bencana ini.**
