Jonatan Christie Tersingkir, Indonesia Hanya Sisakan Satu Wakil Bulu Tangkis Tunggal Putra

WARTA LOMBOK - Indonesia kembali kehilangan salah satu dari dua wakil di sektor tunggal putra cabang olahraga bulu tangkis pada ajang Olimpiade Tokyo 2020usai Jonatan Christie kalah dari wakil China Shi Yu Qi di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo pada Kamis lalu.

Tunggal bulu tangkis putra terbaik bangsa yang pernah meraih medali emas pada Asian Games 2018 tersebut kalah dengan perolehan skor 11-21 pada set pertama dan 9-21 pada set kedua.

Pertandingan tersebut hanya berlangsung selama 34 menit, dan membuat catatan pertemuan mereka berselisih tipis 5-4 sepanjang pertemuan mereka di ajang resmi.

Baca Juga: Bali United Resmi Berpisah dengan Diego Assis

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020, Hendra/Ahsan Tebus dengan Medali Perunggu Serta Lee Ungkap Akui Idolakan Ahsan Usai Laga

Jonatan Christie sendiri tidak puas dengan hasil yang ia peroleh dalam pertandingannya melawan Shi Yu Qi yang berada di peringkat 11 tersebut.

“Saya tidak puas dengan performa hari ini karena banyak kesalahan sendiri dan saya sangat kecewa karena saya tahu saya harus bermain lebih baik, padahal sudah sampai perempat final,” ujar Jonatan Christie.

Shi Yu Qi memainkan strategi dengan tempo yang sangat cepat dan enggan meladeni pukulan Jonatan dengan reli panjang.

Jonatan Christie yang secara peringkat lebih tinggi yakni berada di posisi kelima dunia, juga kewalahan mengadapi dan meladeni serangan Shi Yu Qi.

Pada set kedua, Shi Yu Qi juga tak memberikan celah untuk melonggarkan serangan kepada Jonatan yang praktis tak ada perubahan dari set pertama.

Kekalahan yang dialami oleh Jonatan Christie membuat Indonesia hanya menyisakan satu wakil dari sektor tunggal putra yakni Anthony Sinisuka Ginting yang telah lolos ke babak perempat final pada Sabtu lalu.

Baca Juga: Sengit, Lewati Hadangan Tunggal Putra Denmark, Anthony Sinisuka Ginting Tembus Semifinal Olimpiade Tokyo 2020

Baca Juga: Akan Dalami Bahasa Indonesia, Pelatih Angelo Alessio Latih Persija

Ketika disinggung untuk mempersiapkan diri pada Olimpiade Paris 2024, Jonatan enggan berpikir terlalu jauh dan ingin mengevaluasi performanya selama bertanding di Olimpiade Tokyo.

“Saya belum memikirkan soal Paris, saya harus berdiskusi dengan pelatih terlebih dahulu untuk evaluasi kompetisi ini, untuk sekarang saya juga ingin menikmati musim kompetisi selanjutnya,” ujar atlet kelahiran 15 September 1997 tersebut.***